Kamis 07 Sep 2017 19:33 WIB

⁠⁠⁠⁠⁠Repotnya Mbah Suliyah Menggendong Buah Tangan Haji

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Agung Sasongko
 Suliyah, Jamaah asal Banjarnegara yang tergabung dalam kloter SOC 01 ini kembali ke kampung halamannnya pada Rabu (6/9) melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah
Foto: ROL/Ani Nursalikah
Suliyah, Jamaah asal Banjarnegara yang tergabung dalam kloter SOC 01 ini kembali ke kampung halamannnya pada Rabu (6/9) melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah

IHRAM.CO.ID,⁠ JEDDAH -- Bagi jamaah haji, membeli oleh-oleh menjadi ritual yang tidak boleh ketinggalan. Terkadang jamaah haji terlena hingga membawa buah tangan dalam jumlah yang berlebihan.

Begitu pula tampaknya yang terjadi pada Suliyah. Rasa sayangnya pada anak, cucu dan tetangga membuatnya rela membawa banyak buah tangan. Jamaah berusia 60-an tahun ini bahkan menggendong banyak bungkusan plastik di punggung dengan menggunakan jarik atau kain panjang.

Jamaah asal Banjarnegara yang tergabung dalam kloter SOC 01 ini kembali ke kampung halamannnya pada Rabu (6/9) melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Suliyah membawa satu tas jinjing Garuda Indonesia, tas jinjing pribadi, tas belanjaan plastik besar, tas paspor, tas sebesar tas paspor dan beberapa kantong plastik. Kantong ini ada yang berisi sajadah, kurma, tasbih, aksesoris, pacar kuku/hena dan oleh-oleh lainnya.

Apa yang dilakukan Suliyah salah karena melanggar ketentuan barang bawaan dalam penerbangan. “Simbah sudah diingatkan anaknya supaya tidak belanja berlebihan. Yang dibawa macam-macam, sebagian besar oleh-oleh untuk keluarga,” ujar Kasubag Informasi dan Humas Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Basir di Bandara Jeddah, Arab Saudi, Kamis (7/9).

Petugas maskapai mengingatkan agar Suliyah meninggalkan sejumlah barang bawaannya. Namun, dia bersikeras membawanya. Bahkan, tas berisi perlengkapan mandi juga ingin tetap dibawa.

Akhirnya, dia dan petugas Daker Bandara lain pun membantu Mbah Suliyah mengemas ulang barang bawaannya. Namun, karena tetap tidak muat, sebagian barang dititip ke teman satu kelompok terbangnya. Tetapi, sebagian jamaah juga tidak mau dititipi barang bawaan Mbah Suliyah dengan alasan tidak kenal atau sudah repot sendiri.  

Menurut Abdul, yang terpenting adalah jamaah jangan terlihat terlalu repot membawa barang bawaan sehingga bisa masuk pintu keberangkatan.  "Hal seperti ini akan menghambat proses pemulangan semua jamaah dalam kloter yang sama yang berdampak pada kloter berikutnya," ujar Abdul.

Bagi jamaah haji, perhatikan ketentuan aturan penerbangan agar oleh-oleh yang sudah Anda beli tidak kena sita petugas bandara. Manfaatkan jasa pengiriman kargo jika membeli oleh-oleh dalam jumlah banyak.

Berat maksimal tas jinjing adalah tujuh kilogram. Sedangkan koper besar maksimal beratnya 32 kilogram. Penimbangan koper dilakukan di hotel pada H-1 keberangkatan.

Perusahaan penerbangan hanya akan mengangkut tas tentengan dan koper yang diberikan oleh mereka. Selama penerbangan, jamaah dilarang membawa cairan melebihi 100 ml dalam tas tentengan, kecuali obat-obatan, membawa benda yang mengandung aerosol, gas, magnet, senjata tajam (mainan yang menggunakan baterai agar baterainya dikeluarkan), memasukkan air zamzam dalam koper (bagasi), dan membawa parfum melebihi 10 buah, masing-masing 100 ml.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement