Selasa 19 Sep 2017 11:29 WIB

Jamaah Diminta Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat

 Kepala Seksi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah Edi Supriyatna
Foto: republika/ani nursalikah
Kepala Seksi Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah Edi Supriyatna

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Jamaah haji Indonesia diminta menerapkan pola hidup bersih dan sehat, agar kejadian terserang diare pada puluhan jamaah tidak terulang. Pola hidup semacam ini penting untuk menjaga kondisi fisik mereka di tengah kegiatan yang padat selama di Madinah.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Seksi Kesehatan Daker Madinah dr Edi Supriatna di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah. “Dari kami pola hidup bersih dan sehat penting. Misalnya, cuci tangan sebelum konsumsi makan, itu sangat berpengaruh terhadap kesehatan,” ungkap dia, di ruang kerjanya, kemarin.

“Makanannya sehat, tetapi saat mengonsumsi makanan tersebut, sebelah yang bersangkutan batuk, itu pun berpengaruh,” lanjutnya.

Menurut Edi, kebersihan diri dan lingkungan sangat menentukan kesehatan jamaah. Hal-hal kecil dapat menjadikan jamaah sehat, dan beberapa hal kecil pun dapat menyebabkan jamaah haji jatuh sakit. Maka, tim kesehatan Daker Madinah terus melakukan penyuluhan dan himbauan kepada jamaah agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat, diri, dan lingkungan.

Sebelumnya diberitakan, terdapat 23 jamaah haji asal kelompok terbang (Kloter) 17 embarkasi Batam terserang diare, muntah dan pusing pada Ahad (17/9) lalu.  "Seluruhnya ada 23 orang yang kami tangani. 4 Orang sempat diinfus, 1 orang sempat dirujuk ke KKHI," papar Edi.

Edi menambahkan, penyebab diare yang menjangkiti jemaah haji Indonesia diduga berasal dari makanan atau minuman yang sudah terinfeksi bakteri atau virus. Makanan yang tercampur dengan bakteri atau virus, jika dikonsumsi, bisa mengakibatkan gejala diare, pusing, mual dan muntah. Biasanya kejadian itu dalam rentang 1-6 jam setelahnya.

Penyebab kejadian ini, belum diketahui secara pasti. Saat ini, tim gabungan yang beranggotakan unsur kesehatan bersama unsur panitia yang mengurusi katering tengah melakukan penyelidikan.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement