Jumat 20 Oct 2017 23:00 WIB

Kemenag: Kami tidak Nyatakan Dua Jamaah Haji Hilang, Tapi...

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Andri Saubani
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag Mastuki HS
Foto: istimewa
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag Mastuki HS

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) masih mengupayakan proses pencarian dua jamaah haji yang hilang di Arab Saudi. Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama, Mastuki menjelaskan, hingga hari ini pemerintah masih bekerjasama dengan otoritas saudi, seperti kepolisian, SAR, serta tentara untuk mencari dua orang jamaah lansia.

"Sampai hari ini kita masih kerja sama dengan otoritas Arab Saudi. Kita tidak menyatakan mereka hilang, tapi belum ketemu. Karena belum dalam jangka waktu tertentu yang ditentukan dalam fikih," kata Mastuki kepada Republika, Jumat (20/10).

Menurut Mastuki, berdasarkan hukum fikih, terdapat beberapa syarat untuk menentukan hilangnya jamaah haji. Ada fikih yang menyebutkan bahwa jamaah haji ditetapkan bilang setelah selama dua tahun tidak ditemukan, atau sudah menginjak usia tertentu dimana seseorang lain meninggal dunia.

Pemerintah pun telah mendiskusikan hal ini baik dengan otoritas saudi atau pemerintah Indonesia mengenai hukum menyatakan orang hilang tersebut. "Jadi tidak bisa sekedar karena tidak ketemu kemudian dinyatakan hilang. Kalau dalam 1 bulan ketemu, apakah masih hidup atau sudah wafat, itu problem," katanya.

Kedua jamaah haji yang belum ditemukan ini berusia di atas 60 tahun dan diperkirakan tersesat karena kehilangan orientasi atau gangguan penglihatan dan masalah bahasa. Pemerintah, kata Mastuki, telah berhubungan dengan keluarga dua jamaah haji tersebut dan mereka menyatakan rela dan ridho terhadap anggota keluarga mereka yang belum ditemukan.

Namun demikian, mereka berharap pemerintah tetap berupaya, dan mudah-mudahan upaya yang dilakukan oleh otoritas Arab Saudi dapat membuahkan hasil, meskipun hingga hari ini belum ada tanda-tanda dua jamaah tersebut ditemukan.

Menurut Mastuki, dalam musim haji tahun ini banyak jamaah haji yang sempat hilang karena terpisah dari rombongan kloter. Namun hanya kedua jamaah haji ini yang belum ditemukan hingga saat ini.

Untuk tahun depan, pemerintah akan mengantisipasi terulangnya hal ini dengan penggunaan gelang digital yang terdapat GPS, serta penambahan petugas non kloter dan kesehatan. "Kami tetap akan berusaha sebaik-baiknya agar keduanya ditemukan," kata Mastuki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement