IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Minat masyarakat Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk menunaikan ibadah haji tinggi menggunakan tabungan dari hasil perkebunan lada putih dan karet cukup berlimpah di daerah itu.
"Banyak masyarakat yang mau berangkat berhaji, tetapi harus menunggu lama hingga 22 tahun," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangka, H Nasution di Sungailiat, Selasa.
Ia menjelaskan ibadah haji merupakan kulminasi dari segala kewajiban dan aspirasi umat Islam. Meski begitu diperlukan persiapan mental dan fisik serta anggaran yang tidak sedikit untuk menunaikan Rukun Iman ke-5.
"Setiap tahun jumlah masyarakat yang akan berangkat ibadah haji semakin meningkat," ujarnya.
Nasution mengatakan ibadah haji sekarang sangat menonjol dan masyarakat Bangka sangat kuat dalam melaksanakannya, sementara kuota keberangkatan haji masih kurang memadai. Kuota haji Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sekitar 1.062 orang jamaah per tahun atau sama seperti tahun yang lalu.
"Kita bersyukur jika ada tambahan kuota haji ini, sehingga masyarakat tidak perlu menunggu waktu lama untuk menunaikan ibadah haji," katanya.
Menurut dia, biaya masyarakat Kabupaten Bangka dalam melaksanakan ibadah haji menggunakan tabungan dari hasil berkebun lada dan karet. Kebanyakan dari warga sudah mempersiapkan anggaran tersebut dari jauh hari sehingga kapan waktu siap untuk melaksanakan ibadah haji.
"Sekarang daftar tunggunya yang masih cukup lama, terkadang bisa mencapai puluhan tahun. Untuk itu banyak yang naik haji dipersiapkan sejak usia muda," ujarnya.