Rabu 07 Feb 2018 11:55 WIB

Jamaah Bekas Republik Soviet Terkesan dengan Kiswah Ka'bah

Program Raja Salman untuk menyatukan barisan umat Islam dalam menghadapi tantangan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Kaligrafi yang ada di kain kiswah (Ilustrasi).
Foto: saudigazette.com
Kaligrafi yang ada di kain kiswah (Ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Sebanyak 200 orang berasal dari Rusia dan bekas Republik Soviet mengunjungi Kompleks Raja Abdul Aziz untuk melihat Kiswah Kabah. Mereka berkunjung ke sana sebagai tamu undangan dari Program untuk Umrah Raja Salman.

Dilansir dari Arab News, Rabu (7/2), para tamu mewakili angkatan ke-11 dari program tersebut. Mereka di antaranya berasal dari Tajikistan, Kyrgyzstan, Kazakhstan, Rusia, Uzbekistan, Azerbaijan, dan Belarusia.

Pada permulaan kunjungan, para tamu diberi pengarahan tentang tahap produksi Kiswah, sejarahnya, bahan baku yang digunakan dalam produksinya, dan bagaimana kompleks King Abdul Aziz didirikan. Selanjutnya, mereka meninjau bagian kompleks yang berbeda dan mengambil foto bersama.

Setelah itu, mereka mengunjungi Pameran Arsitektur Dua Masjid Suci dan diberi pengarahan tentang isinya termasuk barang langka, koleksi manuskrip, barang antik berharga. Mereka juga diperlihatkan foto bersejarah Dua Masjid Suci, properti lama dan baru dari masjid, sumur Zamzam dan pintu gerbang dari Ka'bah.

Para tamu mengapresiasi isi pameran dan memuji rancangannya, yang memungkinkan mereka untuk memahami sejarah dan arsitektur Dua Masjid Suci. Shams-ul-Deen Karim dari Kazakhstan, memuji layanan yang diberikan oleh Program Raja Salman untuk Umrah kepada para peziarah. Ia juga memuji proyek besar lainnya yang dilaksanakan di Makkah dan tempat-tempat suci serta perluasan besar lainnya yang dilakukan di Dua Masjid Suci.

Direktur Imam dan Masjid di Uzbekistan, Sheikh Mohammed Babir Abdulrahman, juga mengapresiasi layanan yang diberikan oleh Kerajaan Saudi kepada para peziarah. Dia menganggap, program Raja Salman sebagai forum para ilmuwan dan sebuah kesempatan untuk menyatukan barisan umat Islam dalam menghadapi tantangan di seputar negara-negara Islam.

Arshad Karim, anggota Masyarakat Ekonomi Global di Azerbaijan, mencatat peran utama Kerajaan dalam melayani penyebab Islam dan Muslim di seluruh dunia. Dia juga mengapresiasi proyek-proyek lanjutan di Makkah dan tempat-tempat suci yang memungkinkan para peziarah untuk melakukan ritual mereka dengan mudah dan nyaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement