IHRAM.CO.ID, MATARAM -- Kasi Pembinaan Haji dan Umrah, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Zainuddin menyampaikan, banyak warga NTB yang menjadi korban First Travel dan Abu Tours. Oleh karena itu warga NTB diimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih biro perjalanan umrah.
"Hikmah yang bisa diambil (setelah banyaknya korban biro perjalanan umrah nakal-red), lebih berhati-hati saat pilih travel, kami selalu katakan pilih travel pastikan lima pasti," kata Lalu kepada Republika usai diskusi dalam acara Lombok Umrah dan Haji Expo 2018 di Kompleks Islamic Center NTB, Kamis (17/5).
Ia menerangkan, lima pasti yakni pastikan travel tersebut memiliki izin, pastikan penerbangannya (pesawat), pastikan paket umrahnya, pastikan visanya dan pastikan hotelnya. Kanwil Kemenag Provinsi NTB juga beberapa pekan yang lalu telah mengundang Kantor Urusan Agama (KUA) seluruh NTB, jumlahnya mencapai 112 KUA.
Infografis Umrah
Kanwil Kemenag Provinsi NTB mensosialisasikan terkait penyelenggaraan haji dan umrah ke KUA. Sosialisasi tersebut sebagai upaya mengantisipasi agar tidak ada lagi jamaah yang tertipu oknum biro perjalanan umrah. "Pesan kami kepada jamaah di NTB, hati-hati memilih travel (umrah)," ujarnya.
Lalu menjelaskan, untuk mengetahui biro perjalanan memiliki izin atau tidak, bisa tanyakan ke Kementerian Agama di kabupaten dan kota. Kementerian Agama juga akan bekerjasama dengan Polda untuk menyisir biro perjalanan umrah yang tidak memiliki izin. Jadi apabila ada biro perjalanan tidak memiliki izin segera urus izinnya
Kanwil Kemenag Provinsi NTB juga menyampaikan, jamaah umrah dari NTB terus mengalami peningkatan setiap tahun. Dikatakan Lalu, peningkatan jumlah jamaah umrah di NTB mulai terjadi pada tahun 2015. Di tahun 2015 jumlah jamah umrah dari NTB mencapai 2.500 orang. Kemudian meningkat menjadi 3.500 sampai 4.500. Puncaknya mencapai 6.000 orang.