Selasa 12 Jun 2018 19:13 WIB

Dua Juta Jamaah Padati Masjidl Haram Pada 27 Ramadhan

Masjid Nabawi juga pada dipadati jamaah pada malam 27 Ramadhan.

Dua jamaah memadai Masjidil Haram pada maam 27 Ramadhan.
Foto: saudigazette
Dua jamaah memadai Masjidil Haram pada maam 27 Ramadhan.

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Musim puncak umrah benar-benar terjadi di kurun 10 hari pada setiap akhir Ramadhan. Bahkan pada tahun ini terdapat lebih dari dua juta jamaah memadati Masjidi Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Puncak kepadatan ini terjadi  pada hari Senin kemarin (11/8) yang bertepatan dengan malam ke-27 Ramadhan. Kaum Muslim secara luas meyakni malam itu adalah Laylatul Qadr, sebuah malam yang bernilai lebih dari seribu bulan.

Seperti dilansir Saudigazette, dua masjid suci tersebut dari dalam hingga halaman dipenuhi dengan para peziarah yang  datang untuk melakukan shalat  Isya dan melakukan shalat doa mulai dari Tarawih dan atau shalat Qiyamullail. Tujuan ibadah itu adalah untuk mencari berkah Allah yang tak terbatas, penebusan dosa dan pengampunan.

Dalam kazanah Islam, Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada Lailatur Qadr atau malam mulai yang lebih baik dari seribu bulan. Pihak berwenang Arab Saudi pun  telah memastikan pengaturan keamanan yang rumit dan dilakukan secara sempurna untuk kelancaran aliran jamaah. Mereka mengatur dan menjaga para jamaah sehingga memungkinkan bagi mereka untuk bermalam dalam suasana yang sangat spiritual dan tenang.

photo
Suasana malam 27 Ramadhan di Masjid Nabawi. (suadigazette).

Seperti diketahui, pihak keamanan udara Arab Saudi telah meningkatkan pengawasannya di Makkah. Inig meliputi pemantauan situasi keamanan dan mengamati kawasan udara  Mekkah, Masjidil Haram, dan jalan-jalan utama menuju ke tempat suci.

Brigadir Jenderal Hassan al-Bassam, Komandan Jenderal Keamanan Penerbangan, menyatakan bahwa Komando Keamanan Penerbangan Umum bekerja selama musim Ramadan yang sedang berlangsung. Apa yang dikerjakan telah sesua rencana.

Dia menegaskan bahwa semua layanan difokuskan pada pengunjung ke Masjidil Haram. Para pilot yang bertugas misalnya terus melakukan pengawasan udara atas Masjidil Haram pada ketinggian 2.000 hingga 3.000 kaki.

Asisten pasukan keamanan umrah, Mayor Jenderal Shu'ail bin Yousef Al-Shu'ail ,mengatakan kepada Al Arabiya bahwa pemantauan lalu lintas adalah sementara, yakni selama musim umrah dan haji.

“Tugas utamanya adalah memantau kinerja personil lapangan dan jamaah yang menuju Madinah. selain itu  mereka mulai melakukan pengawasan di pintu masuk kota Mekkah,” katanya,

Pengawasan dilakukan selama 24-jam dan mengintensifkannya setelah matahari terbenam dan shalat Tarawih selama Ramadhan.Kehadiran pesawat udara di langit kota Makkah telah diintensifkan dengan pengawasan terus menerus dari kawasan pusat kota.

photo
Jamaah melakukan ibadah dan shalat di malam 27 Ramadhan di Masjid Nabawi. (saudigazette).

Brigadir Hassan al-Bassam mengatakan bahwa mereka mempersiapkan diri setiap hari hingga berlalunya  bulan suci Ramadhan. Kini dengan  meningkatnya jumlah peziarah mereka harus bersiaga penuh selama serta 10 hari terakhir menjelang Idul Fitri. Saat ini pengasawan melalui  udara telah ditingkatkan, dengan pemantauan terus menerus dari area pusat  Makkah, yakni kawasan Majsidil Haram serta berbagai jalan menuju ke sana.

Dia mengatakan adanya penggunaan pesawat keamanan udara juga untuk melaksanakan misi kemanusiaan dan keamanan yang berbeda dengan sebelumnya sekaligus memberikan dukungan logistik untuk semua badan pemerintah. Pesawat ini dilengkapi dengan gadget pemantauan terbaru, yang mengawasi instalasi keamanan dan lalu lintas.

Tim pengawasan ini juga berpartisipasi dalam melaksanakan rencana darurat jika terjadi keadaan berbahaya. Selain itu mereka juga selalu siap untuk memobilisasi ambulans dan rencana evakuasi medis lainnya.

sumber : saudigazette
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement