Senin 06 Aug 2018 12:02 WIB

Menabung Belasan Tahun dari Memulung, Suminah Naik Haji

Sang suami tak menyangka usaha yang dilakukan istrinya menuai hasil.

Sejumlah calon jamaah haji kloter 21 asal Banten bergegas untuk berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (26/7).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah calon jamaah haji kloter 21 asal Banten bergegas untuk berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (26/7).

IHRAM.CO.ID, CIANJUR -- Setelah menabung selama 16 tahun, Suminah (55 tahun), pemulung asal Kampung Pasekon, Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat, berangkat ke Tanah Suci.

Ia berangkat bersama suaminya, Zulfadli, yang sehari-hari bekerja sebagai marbut masjid. Bahkan, suaminya tidak menyangka hasil memulung selama belasan tahun itu digunakan istrinya untuk mencicil biaya haji.

"Selama belasan tahun, saya tidak menyangka kalau hasil memulung barang-barang bekas yang dikerjakan istri saya ditabung untuk naik haji. Saya baru tahu setelah istri saya memberitahukan keberangkatan kami tahun ini," kata Zulfadli.

Baca juga, Menyiapkan Diri Berhaji Sejak Dini.

Bahkan, sejak usahanya hancur beberapa belas tahun yang lalu akibat kebakaran, Zulfadli tidak pernah bermimpi untuk berangkat ke Tanah Suci bersama istrinya. Terlebih, ketika pekerjaannya hanya marbut masjid yang penghasilannya tidak besar.

"Tidak menyangka kalau pekerjaan yang selama ini dilakukan istri saya dan sempat saya larang mengantarkan kami menjalankan rukun Islam yang ke lima," ujarnya.

Sementara, Suminah mengungkapkan, keinginannya untuk berangkat ke Tanah Suci sudah dicita-citakannya sejak membangun rumah tangga bersama Zulfadli yang asli Sumatra Barat dan merantau ke Cianjur.

Meskipun harus memulung barang bekas setiap hari dijalani untuk mencicil biaya haji itu, disembunyikan dari suami dan tiga orang anaknya yang selama ini melarangnya untuk menjalani pekerjaan tersebut.

Hingga akhirnya, anggota keluarga merasa terkejut ketika dia memberitahukan keberangkatannya dalam kloter 64 tahun ini. Semua anggota keluarga, termasuk suaminya, hanya bisa menitikkan air mata. "Saya tidak malu menjalani pekerjaan memulung karena cita-cita saya sejak dulu berangkat ke Tanah Suci bersama suami dari hasil jerih payah sendiri," ujarnya menambahkan.

Bahkan, ketika usai melaksanakan manasik haji, ibu tiga orang anak dengan 4 cucu itu tidak langsung pulang, tetapi memunguti setiap botol atau gelas bekas air mineral yang ditinggalkan peserta manasik. "Harapan saya bersama suami diberikan kelancaran dalam menjalankan ibadah selama di Tanah Suci dan kembali ke Tanah Air sebagai haji mabrur. Sepulangnya nanti, saya tetap akan menjalani pekerjaan memulung," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement