IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Arab Saudi mengerahkan lebih dari 250 ribu pasukan keamanan dan pramuka selama pelaksanaan haji 2018. Gubernur Makkah Pangeran Khalid Al Faisal dan Presiden Komite Pusat Haji Arab Saudi menyampaikannya dalam konferensi pers, Kamis (23/8).
"Jumlah personel keamanan yang dikerahkan pada pelaksanaan haji ini mencapai 250 ribu orang," katanya dilansir di Gulf News.
Ia menambahkan, jumlah jamaah tanpa izin masuk adalah 110 ribu orang. Lebih dari 32 ribu dokter dan paramedis bertugas di 135 fasilitas kesehatan. Pangeran Khalid mengatakan pengembangan situs suci akan dilaksanakan tahun depan.
Sehingga jumlah personel keamanan dan medis akan ditingkatkan. Komite akan memulai persiapan untuk haji 2019 mulai pekan depan. Smart Hajj akan terus diberlakukan dan dikembangkan.
Sementara itu, lebih dari 4.500 pramuka laki-laki berpartisipasi dalam haji 2018. Mereka membantu lebih dari 90 ribu jamaah dari seluruh dunia untuk melakukan ritual spiritual mereka.
Menurut situs Asosiasi Pramuka Arab Saudi, mereka membantu lebih dari 94.980 jamaah dari berbagai negara. Pramuka mengantar 10.732 jamaah yang tersesat di sekitar tempat-tempat suci, mengarahkan lebih dari 84.200 peziarah ke tujuan mereka menggunakan peta, ponsel dan perangkat lokasi elektronik lainnya.
Asosiasi telah merekrut sekitar 500 komandan pramuka untuk bekerja di delapan pusat bimbingan Mina. Asosiasi Pramuka Putra Arab Saudi telah membantu baik jamaah maupun kementerian selama musim haji selama hampir enam dekade.
Selain tugas utama mereka dalam membimbing jamaah yang hilang, pramuka juga membantu mendistribusikan materi informasi kepada jamaah. Seorang pemimpin pramuka di pusat bimbingan nomor lima di Mina, Aishan Al-Kurai’e mengatakan tugas utama mereka adalah melayani.
"Jika jamaah tua atau kelelahan, kami membawa mereka di kursi roda menuju ke tempat mereka," katanya pada Arab News.
Dia menambahkan, selain membantu jamaah, beberapa anggota juga membantu kementerian kesehatan dan perdagangan. Mereka tiba beberapa hari sebelum para peziarah untuk ikut dalam program pelatihan yang memberi penjelasan tentang cara melaksanakan tugas.
"Kami tiba di tempat-tempat suci beberapa hari sebelum para peziarah tiba sehingga kami bisa mendapatkan gambaran tentang tempat-tempat bekerja, memahami petunjuk, belajar cara mendaftar informasi dan siap membantu," kata Al-Kurai.
Sebelum melaksanakan tugas, mereka mengikuti ujian untuk memastikan diri dapat menjalankan pekerjaan itu. Seorang anggota pramuka, Ahmed Al-Khazmari baru berusia 17 tahun dan ia sangat senang dapat membantu jamaah.
Ia mengatakan, kontribusinya untuk melayani jamaah telah membawa manfaat baik pada diri sendiri dan orang lain. "Meskipun membantu jamaah selama haji adalah tugas berat, ini menyenangkan dan bermanfaat," katanya.