Ahad 09 Sep 2018 06:27 WIB

103 Jamaah Ditanazulkan pada Gelombang I Pemulangan

103 jamaah tanazul ini dipulangkan melalui Bandara King Abdulaziz, Jeddah.

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Nidia Zuraya
Petugas mendorong jamaah Kloter 41 Embarkasi Jakarta-Bekasi di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, Ahad (9/9) dini hari. Kloter tersebut merupakan rombongan pertama yang bertolak pulang dalam gelombang kedua kepulangan jamaah haji.
Foto: Fitriyan Zamzami/Republika
Petugas mendorong jamaah Kloter 41 Embarkasi Jakarta-Bekasi di Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, Ahad (9/9) dini hari. Kloter tersebut merupakan rombongan pertama yang bertolak pulang dalam gelombang kedua kepulangan jamaah haji.

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Lebih dari seratus jamaah diproses lebih cepat kepulangannya melalui mekanisme tanazul pada gelombang pertama kepulangan jamaah haji. Para jamaah yang ditanazulkan tersebut menderita berbagai penyakit.

Menurut Kordinator Tim Mobile Kesehatan Daker Bandara, dr Rachmawanti Agustina, total 103 jamaah dipulangkan lebih cepat melalui Bandara King Abdulaziz, Jeddah. Mereka diberangkatkan sepanjang masa pemulangan gelombang pertama sejak 27 Agustus hingga 9 September ini.

Menurutnya, tiga jamaah sempat ditunda pemulangan lebih cepatnya. Kendati demikian, masuk lagi tiga permohonan tanazul baru yang akan berangkat seturut pemulangan kloter terakhir pada Ahad (9/9) dini hari waktu Arab Saudi.

Tanazul adalah proses percepatan atau penundaan pemulangan jamaah individual. Alasan utamanya biasanya karena jamaah bersangkutan menderita sakit. Para jamaah dipulangkan dengan kloter berbeda pada debarkasi yang sama tempat di mana mereka berangkat.

“Kebanyakan yang ditanazulkan memang sudah beresiko tinggi dari Tanah Air dan berusia tua,” kata Rachmawanti di Madinah, Sabtu (8/9) malam. Menurutnya, jamaah yang ditanazulkan ada yang mengidap demensia, lainnya menderita penyakit paru kronis serta stroke.

Jamaah yang ditanazulkan biasanya mengambil kursi kosong dari kloter tertentu akibat anggota kelompok tersebut ada yang wafat atau masih dirawat di Saudi. Sepanjang pemulangan gelombang pertama, kebanyakan jamaah tanazul bisa duduk dan hanya mengambil masing-masing kursi kosong kloter pemulangan. “Hanya dua jamaah yang harus dibaringkan,” kata Rachmawanti.

Sebelum pemulangan, kata dia, jamaah yang ditanazulkan diserahkan ke Tenaga Kesehatan Haji Daerah yang mendampingi masing-masiing kloter. Para jamaah tersebut kemudian dijemput keluarga di debarkasi untuk menjalani kontrol kesehatan lanjutan di Tanah Air.

Sejauh ini, dua jamaah masih dirawat di RS King Abdullah, Jeddah. Mereka akan terus diawasi perawatannya oleh petugas PPIH Arab Saudi untuk nantinya diputuskan penanganan selanjutnya. Ratusan jamaah lain masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Makkah maupun RS Arab Saudi. Jika memungkinkan, merrka akan dievakuasi ke Madinah seturut pendorongan jamaah fase lanjutan.

Kloter terakhir pemulangan gelompang pertama berangkat darii Bandara King Abdulaziz Jeddah pada Ahad (9/9) dini hari. Sampai Sabtu (8/8) pukul 16.00 waktu setempat, sebanyak 18 kloter atau 18 penerbangan dengan jumlah sebanyak 7.087 orang terdiri dari jemaah haji sebanyak 6.997 orang dan petugas kloter 90 orang pulang ke Tanah Air.

“Adapun untuk secara keseluruhan yg telah diberangkatkan dari airport jeddah sampai dengan hari ini sebanyak 213 kloter dengan jumlah sebanyak 87.028 orang dengan rincian jemaah haji 85.962 orang dan petugas kloter 1.066 orang,” kata Kasi Pelayanan Kedatangan dan Kepulangan Jamaah Daker Bandara Muhammad Syarif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement