Senin 17 Sep 2018 17:08 WIB

KPHI Berharap Indeks Kepuasan Haji Bisa Profesional

Bimbingan ibadah dan pelayanan kesehatan lebih inovatif tetapi masih belum optimal.

Rep: Novita Intan/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Komisi Pengawasan Haji Indonesia (KPHI) Samidin Nashir
Foto: Republika / Darmawan
Ketua Komisi Pengawasan Haji Indonesia (KPHI) Samidin Nashir

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) tengah menyelesaikan survei Indeks Kepuasaan Jamaah Haji Indonesia (IKHJI) 2018. Rencananya, BPS akan merilis hasil survei tersebut pada Oktober mendatang.

Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI) Samidin Nashir menilai secara umum penyelenggaraan ibadah haji 1439 H dari aspek pelayanan dokumen, pelayanan umum (transportasi, akomodasi dan konsumsi) lebih meningkat dibanding tahun lalu. “Bimbingan ibadah dan pelayanan kesehatan lebih inovatif tetapi masih belum optimal. Karena sumber penyebabnya di hulu yaitu pembinaan yang kurang intensif di Tanah Air,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (17/9).

Namun, Samidin melanjutkan, aspek perlindungan dan pengamanan jamaah masih terkendala kurangnya petugas. Karena penanganan masalah perlindungan dan pengamanan. “Hal itu sangat tergantung pada kecukupan petugas yang handal dalam menghadapi medan dan beban yang sangat berat. Tahun ini petugas nonkloter dari TNI/Polri hanya 73 orang, sedang kebutuhan minimal 109 orang,” ucapnya.

Ke depan, diharapkan BPS dapat ‘memotret’ secara obyektif dan profesional, sehingga hasil survei dapat memetakan secara utuh penyelenggaraan ibadah haji Indonesia. “Dari pemotretan seperti itu tentu akan sangat bermanfaat bagi upaya perbaikan ke depan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Muhajirin Yanis mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) dan unit terkait sudah bekerja semaksimal mungkin dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Karena itu, dia berharap hasil survei indeks kepuasaan jamaah haji 2018 meningkat dari tahun lalu menjadi 85 persen dari tahun sebelumnya sebesar 84,85 persen.

"Harapannya tentu kita bisa mendapatkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi dari tahun lalu. Harapannya harus lebih," ujar Muhajirin.

Namun, Muhajirin saat ini belum bisa memprediksi hasil survei indeks kepuasan jamaah tersebut, termasuk soal indeks kepuasaan jamaah di Mina yang pada 2017 lalu yang menurun. Muhajirin hanya meminta untuk menunggu saja hasil survei yang akan dirilis BPS tersebut.

"Kita tunggu saja hasilnya seperti apa, tapi yang jelas hasil survei kepuasaan yang tahun lalu itu kan 84,85 persen, dan sekarang kita berharap tahun ini naik 0,15 poin menjadi 85 persen. Jadi target kita tidak muluk-muluk, dikit saja naiknya," ucap Muhajirin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement