Rabu 26 Dec 2018 13:52 WIB

Kepasrahan Mengantarkan Ipda Sutomo ke Tanah Suci

Segera beristighfar kalau dalam hati ada perasaan yang agak aneh.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agus Yulianto
 Ipda Sutomo bersama keluarga
Foto: RepublikaTV/Sadly Rachman
Kabah (ilustrasi)

Dimudahkan

Setelah sempai di Kota Suci Makah dan Madinah, Sutomo tidak menyia-nyiakan kesempatan dan waktu untuk dapat beribadah di tempat-tempat yang istimewa. Hampir setiap shalat Subuh selama di Madinah, Sutomo melakukan shalat di Raudhaah, suatu tempat khsus yang dekat dengan makam Rasulullah. Raudhah seperti diriwayakan salah satu hadis merupakan taman-taman surga yang barang siapa berdoa di sana tak akan tertolak doanya oleh Allah SWT.

“Shalat di Raudhah, saya merasa dekat dengan Rasululllah pada saat itu. Pokoknya, di situlah nikmatnya ibadah.Saya selalu berdoa ya Allah berilah kesempatan kami untuk membawa keluarga istri, nenek dan anak-anak kami ke tanah suci Makkah dan Madinah,” katanya. Sutomo berharap doanya untuk kebaikan keluarga pribadi dan keluarga seluruh muslim di Indonesian dapat dikabul oleh Alloh SWT.

Selain mendapatkan pengalaman menarik di Madinah, Sutomo juga mendapat pengalaman yang mengharukan. Katanya Ia seakaan menjadi tamu Allah SWT yang benar-benar diistimewakan. Karena ketika berada di Makkah juga, sama mendapat tempat penginapan yang dekat sekali dengan Masjidil Haram. “Alhamdulillah dapat membadalkan bapak dan mertua,” katanya.

Pengalaman yang sedikit menyetilnya dan mesti menjadi intropeksi diri, kata Sutomo, ketika dia melakukan tawaf. Sebelum ke area Baitullah, dalam hati Sutomo berkata dan membayangkan dulu waktu lihat gambar Kabah perasaan besar, namun setelah lihat aslinya Kabah itu kecil. Karena atas dasar perbedaan itulah Sutomo dalam hati berkata ternyata Kabah itu kecil.

“Eh, tak tahunya begitu melaksanakan tawaf, pada putaran pertama kedua kok perasaan rasanya jauh dan lama sekali. Nggak sampai-sampai. Baru saya sadar dan langsung istighfar. Dan setelah istighfar berkali-kali, baru ada perasan normal dan nyaman sekali. Alhamdulillah dengan mudahnya saya dapat mencium hajar Aswad,” katanya. Dia pun tidak bisa membayangkan akan dapat mencium Hajar Aswad yang selalu dikerumuni jamaah di seluruh dunia.

 

Setelah mendapatkan pengalaman yang sedikit menyetilnya, Sutomo menyampaikan, ketika berada di Tanah Suci di Makkah maupun di Madinah, maka hati kita harus dijaga, tidak boleh ada perasaan sombong dan angkuh. “Intinya, ikhlas dan mencari ridha Allah ta'ala. Segera beristighfar kalau dalam hati ada perasaan yang agak aneh,” katanya.

Doa ustaz pesantren

Sutomo yakin siapa yang memiliki niat ingin bisa beribadah ke Tanah Suci karena ingin mendapatkan ridho Allah SWT, pasti akan kesampaian. “Saya yakin dengan cara apapun dan bagai manapun Wallahu a'lam Allah yang Maha tahu,” katanya.

Sutomo mengaku, dulu pernah bermimpi sewaktu di pesantren Ihya'uddin Simanjaya Desa Siman, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dengan pengasuh KH Abdul Fattah. Katanya, ketika itu ia bermimpi ada kerumunan orang banyak sekali berada di tanah lapang yang luasnya luar biasa.

Dalam mimpinya saat itu dirinya hanya melihat dari jendela di pesantren saja. Ketika itu, Sutomo mendengar ada teriakan Nabi Muhammad.... Nabi Muhammad.....Nabi Muhammad...

Kemudian, dia melihat dari kejauhan ada segerombolan orang berjubah putih. Orang-orang itu sambil teriak Nabi Muhammad...Nabi Muhammad... dengan sepontan Suotomo loncat dari jendela dan lari menuju ke arah orang orang berjubah putih. Begitu sudah mencapai jarak yang masih agak jauh--belum bisa melihat jelas, tapi teriakan lebih jelas lagi... Nabi Muhammad.... Nabi Muhammad tidak lama dia pun terbangun.

"Ya Allah begitu kecewanya saya pada saat itu. Walau dalam mimpi, saya tidak bisa melihat wajah Rasululllah, dan saat itu saya ceritakan kepada ustaz pembantu kiai, Ustaz Abdul Salam masih cucu mbok Rondo Dadapan. Beliau katakan insya Allah nanti kamu akan bisa ke tanah suci Makkah. Saya hanya bilang aamiin,” katanya. Dan apa yang disampaikan Ustaz Abdul Salam itu terus terngiang sampai sebelum ia berangkat umrah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement