Kamis 10 Jan 2019 17:39 WIB

Batas Akhir Alokasi Slot Operasi Haji 3 Maret Mendatang

Saudi mendesak operator penerbangan menekankan ihwal tenggat waktu.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas melintas di depan deretan pesawat Garuda Indonesia Boing 777 - 300ER dan 747 - 400 yang nantinya akan digunakan sebagai armada penerbangan pada musim haji 2018 atau 1439 H, di Hanggar 4 GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (12/7).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas melintas di depan deretan pesawat Garuda Indonesia Boing 777 - 300ER dan 747 - 400 yang nantinya akan digunakan sebagai armada penerbangan pada musim haji 2018 atau 1439 H, di Hanggar 4 GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (12/7).

IHRAM.CO.ID, JEDDAH — Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi (GACA) menetapkan 3 Maret 2019 sebagai batas waktu mengajukan permintaan alokasi slot operasi haji 2019. 

Hal itu diungkapkan dalam diskusi dengan Komisi Haji Nasional Nigeria (NAHCON) di Jeddah, Arab Saudi beberapa waktu lalu.

Dilansir di Daily Trust, Kepala komisi Urusan Publik NAHCON, Fatima Sanda Usara, menjelaskan pertemuan itu menyepakati bahwa penundaan dan pembatalan penerbangan pada operasi haji 2018, bukan disebabkan kekurangan operator. 

Namun, permasalan penerbangan akibat dinamika layanan haji dan faktor lingkungan lainnya.

Selama operasi haji 2018, beberapa tantangan yang dihadapi penyelenggara haji Nigeria, seperti alokasi slot pengangkutan udara dan kapasitas pesawat membawa jamaah bolak-balik dalam beberapa kasus. Kondisi itu menyebabkan beberapa ketidaknyamanan dan biaya operasional tambahan untuk operator yang menunggu alokasi slot. 

Pemimpin tim GACA Samir Shami, mendesak operator penerbangan menekankan ihwal tenggat waktu. Sebab, pihak berwenang Saudi mengharapkan kepatuhan.

Shami mengatakan dua maskapai akan ditunjuk untuk mengangkut kuota penumpang haji 2019 berdasarkan formula pembagian yang disepakati antara kedua negara pada Juli 2018. 

Karena itu, dia meminta alokasi penumpang untuk semua maskapai yang disetujui, harus dilakukan lebih awal.

Perwakilan NAHCON, Abdullahi Modibbo Saleh, menjelaskan rencana penyelenggaraan ibadah haji untuk mencegah permasalahan yang pernah terjadi selama 2018. 

Salah satunya, NAHCON menentukan lebih awal alokasi kuota ke negara-negara bagian sesuai kriteria maskapai penerbangan. 

Saat ini, NAHCON menanggung biaya tunjangan perjalanan dasar calon jamaah haji (calhaj) untuk mengatasi keterlambatan pelunasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement