Selasa 07 May 2019 21:38 WIB

Kota Riyadh Dorong Sektor Pariwisata Selama Ramadhan

Sektor pariwisata di Riyadh digenjot dalam rangka Visi 2030 Saudi.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nashih Nashrullah
 Penayangan perdana film blockbuster Hollywood Black Panther di King Abdullah Financial District Theatre, Riyadh, Arab Saudi, Rabu (18/4).
Foto: AP/Amr Nabil
Penayangan perdana film blockbuster Hollywood Black Panther di King Abdullah Financial District Theatre, Riyadh, Arab Saudi, Rabu (18/4).

IHRAM.CO.ID, RIYADH – Otoritas Pariwisata Riyadh, Arab Saudi, meningkatkan sektor pariwisata selama Ramadhan tahun ini. Ramadhan di Saudi bertepatan dengan liburan musim panas, karena sekolah-sekolah juga diliburkan.  

Untuk itu, Komisi Saudi untuk Pariwisata dan Warisan Nasional (SCTH) cabang Riyadh memulai rencana untuk menggelar sejumlah program dan meningkatkan fasilitas layanan bagi para pengunjung ibukota Saudi ini.  

Baca Juga

Direktur Jenderal SCTH untuk wilayah Riyadh, Abdulaziz Aal Hassan, mengatakan pihaknya memiliki perencanaan pariwisata yang melibatkan inspeksi akomodasi, agen, dan layanan-layanan. 

Dia mengatakan, ratusan inspeksi telah dilakukan. Selain itu, SCTH Riyadh bekerja sama dengan agen dan penyedia akomodasi untuk mengatur acara dan program.  

Selama Ramadhan dan libur Idul Fitri yang akan datang, sejumlah tempat wisata di Riyadh siap menerima pengunjung. Dilansir dari Arab News, Selasa (7/5), daerah ini adalah rumah bagi sejumlah tempat wisata. 

Di Riyadh, terdapat ad-Diriyah yang terletak di pinggiran kota Riyadh di distrik at-Turaif yang bersejarah. Dalam sejarahnya, tempat ini adalah rumah keluarga Kerajaan Saudi dan terdaftar dalam situs warisan dunia UNESCO. 

Karena itu, Saudi tengah berupaya memulihkan at-Turaif dan ad-Diriyah untuk meningkatkan pariwisata di Kerajaan, sebagaimana sejalan dengan rencana reformasi Visi 2030. 

Di kota ini, ada sejumlah pemandangan menarik, termasuk Benteng Masmak yang merupakan sisa dari kota oasis tua yang bernama Riyadh. Adapula Istana Murabba, yang merupakan istana dari pendiri Arab Saudi Raja Abdul Aziz. Istana itu sekarang dikenal sebagai Pusat Sejarah Raja Abdul Aziz. 

Selanjutnya, ada Desa Warisan Ashikar, yang ditandai dengan bangunan lumpur tua. Bangunan ini menjadi daya tarik bagi wisatawan dan penduduk lokal. Tempat ini berjarak 200 kilometer dari ibukota dan memiliki museum serta arsitektur tradisional. 

Sejak 2006, Riyadh tercatat telah menyaksikan pertumbuhan pariwisata rata-rata 7,9 persen per tahun. Menurut World Travel & Tourism Council (WTTC), angka itu dua kali lebih cepat daripada di Makkah. 

Sektor pariwisata ini dikatakan menghasilkan sebesar 3,4 miliar untuk Riyadh pada 2016. WTTC menambahkan, wisata di kota Riyadh tumbuh lebih cepat daripada kota-kota lain pada dekade hingga 2016. (Kiki Sakinah)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement