Ahad 30 Jun 2019 22:14 WIB

Suhu Panas di Saudi Juga Dialami Negara di Kawasan Timteng

pemanasan ini tidak hanya dialami oleh negara di kawasan Timur Tengah.

Makkah
Foto: ROL/Didi Purwadi
Makkah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Kepala Subbidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi Klima tologi dan Geofisika (BMKG), Siswanto, menilai, suhu panas yang dirasakan Arab Saudi merupakan perluasan gelombang panas atau heatwave yang menyerang India sejak beberapa pekan lalu. Menurut dia, pemanasan ini tidak hanya dialami oleh negara di kawasan Timur Tengah.

"Gelombang panas menjangkiti mulai dari India, Pakistan, Afghanistan, Iran, dan Saudi Arabia. Suhu permukaan di wi layah-wilayah yang terpapar heatwave itu terukur bervariasi antara 34 sampai 44 derajat Celcius," ujar Siswanto kepada Republika, belum lama ini.

Ia menuturkan, suhu permukaan di Arab Saudi merupakan yang tertinggi dibandingkan ne gara-negara tetangganya. Hal itu disebabkan pula oleh gelombang panas.

"Tidak hanya menjangkit di permukaan, tapi sampai lapisan atmosfer yang lebih tinggi. Pada ketinggian atmosfer 1.500 meter, sirkulasi atmosfer di atas Saudi menunjukkan keadaan anomali, yaitu munculnya pusaran antisiklonik yang membendung udara masuk ke wilayah ini," jelas dia.

Dengan begitu, lanjut Siswanto, sirkulasi udara panas terbentuk. Udara tersebut lalu dirasakan hampir di seluruh wilayah permukaan Saudi Arabia. Siswanto menyebutkan, ada 10 dae rah di Arab Saudi yang mengalami suhu paling tinggi pada Sela sa, (25/6). Di antaranya di al-Ahsa yang suhunya menembus 48 dera jat Celcius, lalu di King Fahad International Airport Dammam sebesar 47,1 derajat Celcius, dan di al-Qaysumah dengan suhu 46,5 derajat Celcius.

Selanjutnya, di Arar dan Yenbo suhunya sebesar 46 derajat Celcius. Kemudian, di al-Jouf serta Madinah setinggi 44,9 derajat Celcius. Siswanto menyebut, ada kemungkinan gelombang panas berlanjut sampai musim haji pada Juli.

"Tapi, mulai dua sampai tiga hari ke depan, panasnya sedikit berkurang dan bergeser ke arah timur. Meski begitu, suhu di Tanah Suci masih akan berkisar 35 sampai 38 derajat Celcius," ujar nya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement