Selasa 06 Aug 2019 21:34 WIB

16 Calhaj Asal Embarkasi Solo Batal Berangkat Tahun ini

16 calhaj batal berangkat lantaran sakit kronis dan hamil.

Rep: Binti Sholikah / Red: Nashih Nashrullah
Jamaah calon haji (calhaj) kelompok terbang (kloter) 97 Embarkasi Solo memasuki Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (5/8).
Foto: Republika/Binti Sholikah
Jamaah calon haji (calhaj) kelompok terbang (kloter) 97 Embarkasi Solo memasuki Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (5/8).

IHRAM.CO.ID, SOLO - Sebanyak 16 calon jamaah haji dari Embarkasi Solo dinyatakan batal berangkat ke tanah suci tahun ini. Para calhaj dipulangkan ke daerah masing-masing. 

Panitia Pemberangkatan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo telah memberangkatkan jamaah calon haji (calhaj) dari seluruh kelompok terbang (kloter) ke Tanah Suci. Kloter terakhir yakni kloter 97 telah diberangkatkan pada Senin (5/8). 

Baca Juga

Kasubbag Penerangan Humas dan Protokol PPIH Embarkasi Solo, Agus Widakdo, mengatakan total jamaah yang diberangkatkan dari Embarkasi Solo sebanyak 

34.756 jamaah calhaj. Dari angka tersebut, sebelumnya PPIH sudah memulangkan 16 calhaj yang batal berangkat ibadah haji. Enam belas calhaj tersebut terdiri dari tiga orang pendamping, dua orang wanita hamil, dan 11 orang sakit. 

"Penyakit yang memang tidak bisa jamaah tersebut berangkat. Ada yang posstroke, demensia, TBC dan rata-rata lansia," kata Agus kepada wartawan, Selasa (6/8).  Para jamaah tersebut mendapatkan prioritas pemberangkatan tahun depan.

Dengan catatan, jamaah tersebut dinyatakan layak secara kesehatan untuk berangkat haji di tahun berikutnya. Setiap jamaah diberi kesempatan untuk bisa berangkat haji sampai dengan dua tahun berikutnya.   

Agus menambahkan, calhaj yang dirujuk ke rumah sakit mengalami penurunan sekitar 56 persen dari tahun lalu. Pada musim haji 2018 jumlah yang dirujuk mencapai 125 jamaah, kemudian tahun ini hanya 55 jamaah. Penurunan tersebut dikarenanya adanya penetapan istitha’ah yang lebih ketat mulai dari tingkat daerah. 

"Mudah-mudahan tahun-tahun ke depan jumlahnya makin menurun dan tidak ada yang perlu dirujuk sehingga datang ke Asrama Haji langsung bisa berangkat," imbuhnya.   

Meski demikian, jumlah jamaah pengguna kursi roda tahun ini cukup banyak. Dari kloter pertama sampai kloter 96 jumlahnya mencapai 721 jamaah pengguna kursi roda dan ada 375 jamaah menggunakan tongkat.   

Di samping itu, sampai saat ini jamaah yang meninggal sebanyak 12 jamaah, terdiri dari satu jamaah meninggal di Asrama Haji dan 11 jamaah meninggal di Tanah Suci. Jamaah yang meninggal tersebut rata-rata karena penyakit jantung, serta kardiovascular. 

Dibandingkan tahun lalu, jumlah jamaah yang meninggal pada fase pemberangkatan menurun. Dengan penetapan istitha’ah yang ketat tersebut diharapkan jumlah jamaah yang meninggal semakin sedikit. 

Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Farhani, menyatakan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 ada istithaah kesehatan. Aturan tersebut mewajibkan jamaah calon haji kesehatannya harus prima, harus mampu untuk diberangkatkan dan menunaikan rangkaian ibadah haji.

Sedangkan bagi wanita hamil, menurut ketentuan tidak dapat doberangkatkan. "Dari 16 itu cenderung jumlahnya menurun dibanding tahun sebelumnya, termasuk jamaah haji kita yang meninggal 12 jamaah, itu jauh menurun dibandingkan tahun lalu," ujarnya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement