IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kebanyakan travel umrah haji di Indonesia masih fokus menggarap bisnis sekaligus ibadah haji dan umrah. Padahal peluang bisnis wisata muslim atau wisata halal – sering juga disebut moslem halal tour – kini makin diminati.
“Umumnya pelaku bisnis travel umrah dan haji masih terpaku pada bisnis umrah dan haji yang memang menggiurkan. Belum banyak yang melirik bisnis wisata halal atau wisata muslim. Sehingga, wisata halal ini akhirnya masih digarap oleh travel konvensional,” kata Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF), Priyadi Abadi beberapa waktu lalu.
Salah satu travel umrah haji yang kini mulai menyeriusi wisata halal atau wisata muslim adalah Al Bilad Travel. “Mulai Agustus 2019, Al Bilad Travel mengembangkan wisata muslim secara serius. Hal ini merupakan salah satu keputusan raker yang kami gelar di Jakarta pada Juli 2019. Raker yang dirangkai dengan milad ke-20 Al Bilad Travel tersebut diikuti oleh seluruh jajaran direksi, komisaris dan kepala cabang Al Bilad dari seluruh Indonesia yang jumlahnya lebih dari 80 cabang,” kata Direktur Utama Al Bilad Travel, Jamaluddin Mahmud pekan lalu.
Jamaluddin menambahkan, selama ini Al Bilad Travel belum menggarap bisnis wisata muslim secara serius. Masih sambilan. “Nah sekarang kita bikin divisi halal tour. Ada orang khusus yang menangani halal tour,” ujar Jamal – panggilan akrabnya.
Diakui oleh Jamal, salah satu hal yang mendorong Al Bilad menekuni bisnis halal tour adalah permintaan dari alumni umrah dan haji Al Bilad. “Banyak alumni haji dan umrah Al Bilad yang minta halal tour, tapi selama ini baru kami layani melalui konsorsium. Ada yang juga yang akhirnya memilih travel umum. Sekarang kami ingin menangani halal tour itu secara serius,” tuturnya.
Sesuai dengan namanya, halal tour, kata Jamal, pihaknya berupaya memberikan jaminan paket tersebut betul-betul memenuhi kriteria halal tour. “Kami ingin menjual paket halal tour yang betul-betul halal, terutama halal tour di luar negeri. Baik di negara-negara Muslim maupun non-Muslim atau minoritas Muslim. Termasuk di dalamnya restoran halal, jadwal khusus untuk shalat Zhuhur dan Ashar yang dijamak qashar di masjid atau di ruang khusus di restoran. Kalau di destinasi wisata itu tidak ada masjid, kita minta pihak resto Muslim menyiapkan ruang khusus untuk shalat,” paparnya.
Jamal mengemukakan, sekarang sudah banyak asosiasi muslim halal tour. “Kami bekerja sama dengan mereka, baik yang ada di Indonesia maupun luar negeri, khususnya di negara-negara destinasi wisata halal yang kami tawarkan. Kepada para operator yang ada di luar, kami minta kepada mereka agar menyiapkan restoran yang halal, bukan moslem friendly,” tuturnya
Jamal menyebutkan, Al Bilad melayani wisata halal ke Eropa Barat, Eropa Timur, Amerika, China, Hongkong, Turki, Jepang, Australia dan lain-lain.
“Banyak jamaah yang minta paket Maroko dan Spanyol karena sejarah Islam banyak di sana. Selama ini kami memberangkatkan rombongan wisata muslim ke Maroko dan Spanyol 2-3 kali dalam setahun. Dan Alhamdulillah tidak konsorsoum, karena banyak peminatnya,” ungkapnya.
Terkait pengembangan wisata halal, Al Bilad Travel menggandeng maskapai penerbangan Qatar Airlines. “Kami memilih Qatar Airlines, karena Qatar Airlines itu pesawat terbaik di dunia. Sudah tujuh tahun berturut-turut dinobatkan sebagai maskapai terbaik di dunia. Pelayanannya nomor satu. Makananya halal, porsinya banyak dan enak. Pelayanannya mulai dari staf ground handling sampai di atas pesawat sangat bagus. Apalagi Qatar Airline sudah terbang ke hampir seluruh destinasi. Bahkan daerah-daerah kecil di Turki pun mereka terbangi,” papar Jamaluddin Mahmud.