REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jutaan jamaah umrah terus berdatangan ke Arab Saudi pada musim umrah tahun ini. Menurut data Kementerian Arab Saudi, sejak dikeluarkan visa umrah pada 31 Agustus, tercatat sudah ada 1.133.365 jamaah yang  datang ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah umrah.

Jamaah umrah asal Indonesia pun menjadi terbanyak kedua yang melaksanakan ibadah umrah pada tahun ini setelah Pakistan. Tercatat sejak Agustus ada sebanyak 306.461 jamaah Indonesia yang melaksanakan umrah.

Dalam Islam, waktu pelaksanaan umrah memang bisa dilaksanakan kapan pun. Ini pula yang membedakannya dengan ibadah haji yang hanya bisa dilakukan pada Dzulhijjah atau pada 8-12 Dzulhijjah.

Lalu adakah waktu-waktu utama melaksanakan umrah? Setidaknya ada beberapa keterangan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan bulan yang baik untuk melaksanakan umrah. Pertama, bulan Ramadhan. Seperti terdapat dalam hadits riwayat Imam Bukhari yang berbunyi "Umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersama Rasulullah."

Hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah mengatakan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda melakukan umrah di bulan Ramadhan sama atau menyerupai haji. Selain itu, keterangan Ibnul Aththar murid Imam Nawawi beliau berkata seperti dalam Al Musajalah Baina Al Izz bin Abdissalam wa Ibnus Shahal "Kabar yang sampai kepadaku tentang penduduk Makkah tentang kebiasaan mereka memperbanyak umrah pada bulan Rajab, dan kebiasaan ini adalah persoalan yang saya tidak mengetahui dasarnya. Tetapi telah tetap dalam hadits bahwa Nabi SAW bersabda, umrah di bulan Ramadhan menyamai haji".

Menurut Abdurrauf Al Munawir dalam At Taysir bi Syarhi Jami'is Shaghir yang dimaksud dengan umrah menyamai atau menyerupai haji dalam hadits tersebut adalah pahalanya. Artinya, melaksanakan ibadah umrah saat Ramadhan pahalanya sama seperti pahala berhaji. Namun, bukan berarti melaksanakan ibadah umrah saat Ramadhan menggugurkan kewajiban berhaji.

Ikuti Whatsapp Channel Republika