Sabtu 07 Mar 2020 12:35 WIB

Kakbah dan Maqam Ibrahim Dipagari Agar tak Disentuh Jamaah

Namun Raja Salman Raja Salman menginstruksikan Syaikh Sudais membuka area thawaf.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agus Yulianto
Setelah pada Kamis (5/3) malam lalu Shahnul Mathaf atau area thawaf lantai dasar ditutup untuk disterilkan, kini kerajaan memagari Ka
Foto: dok. Istimewa
Setelah pada Kamis (5/3) malam lalu Shahnul Mathaf atau area thawaf lantai dasar ditutup untuk disterilkan, kini kerajaan memagari Ka

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Komisaris Taqwa Tours Rafiq Rafiq Jauhary mengapresiasi kerajaan Arab Saudi yang terus mengupayakan agar pusat-pusat Ibadah umrah bebas dari virus corona. Setelah pada Kamis (5/3) malam lalu Shahnul Mathaf atau area thawaf lantai dasar ditutup untuk disterilkan, kini kerajaan memagari Kabah dan Maqam Ibrahim.

"Sekarang ketika sterilisasi di lantai dasar selesai, kemudian Kakbah dan Maqam Ibrahim diberi pagar darurat, maka Raja Salman menginstruksikan Syaikh Sudais untuk membuka area thawaf," kata Komisari Taqwa Tours Rafiq Jauhary saat berbincang dengan Republika Sabtu (7/3).

Rafiq mengatakan, setelah hari Kamis malam lalu Shahnul Mathaf ditutup untuk disterilkan, sebenarnya pelaksanaan thawaf tidak dihentikan, melainkan hanya dialihkan di lantai atas saja. Sekarang Kakbah dan Maqam Ibrahim diberi pagar darurat oleh Raja Salman.

"Penutupan Kakbah dengan pagar darurat ini dilakukan agar para jamaah tidak memegang Kabah, Maqam Ibrahim, apalagi sampai mencium Hajar Aswad,: katanya.

Rafiq yang juga aktif sebagai pembimbing ibadah haji dan umrah ini mengatakan, karena dikhawatirkan memegang dan mencium area Kabah dapat menjadi media penularan Corona Virus.

"Atas pembukaan area thawaf ini kita patut bersyukur," katanya.

Karena, apa yang dilakukan Raja Salman menunjukkan kesiapan Arab Saudi dengan penyelenggaraan thawaf, juga meredakan berbagai isu yang berlebihan terkait virus corona di Arab Saudi.

"Langkah ini juga menepis kekhawatiran ummat Islam bahwa Kabah sepi pengunjung," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement