REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kanwil Kemenag Sulsel siap menyesuaikan kondisi dua alternatif skema penyelenggaraan haji sehubungan penegasan Menteri Agama Fachrul Razi yang menyiapkan dua skenario, yakni haji tahun ini tetap diselenggarakan atau dibatalkan. Kakanwil Kemenag Sulsel Anwar Abubakar mengatakan akan menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan haji tahun ini.
"Mengenai persiapan layanan di Asrama Haji Sudiang, Makassar, secara umum sudah siap, begitu pula dengan para petugas," kata Anwar, Jumat (27/3).
Hanya saja, karena ada jaga jarak, maka semaksimal mungkin rapat tatap muka diganti dengan telekonferensi dengan menggunakan layanan daring. Termasuk dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus Covid-19, Kemenag sementara menunda pelaksanaan bimbingan manasik haji secara konvensional yang melibatkan kerumunan massa.
Mengenai tata cara berhaji didistibusikan dalam bentuk buku fisik dan buku digital yang dapat dipelajari masing-masing jamaah calon haji di rumahnya. Jamaah juga bisa memanfaatkan media televisi dan radio untuk proses pembelajaran.
Khusus pembekalan petugas haji yang melibatkan kerumunan, diganti dengan pembekalan daring. Semua skema manasik ini menunggu finalisasi dari Kemenag pusat.
Kakanwil Kemenag Sulsel mengatakan menunggu keputusan dari Pemerintah Indonesia terkait keputusan Kerajaan Saudi. Kemenag Sulsel meyakini keputusan itu untuk kemaslahatan orang banyak, khususnya jamaah calon haji.