REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Panas terik udara Padang Arafah saat ini paling tidak, akan terkurangi dengan kesejukan dari pepohonan yang tumbuh. Kondisi Arafah yang hijau itu tak terlepas dari peran dan gagasan Presiden Sukarno.
Dikutip dari buku Haji dari Masa ke Masa yang diterbitkan Kementerian Agama pada 2012 disebutkan, ide menghijaukan Arafah muncul saat Bung Karno menunaikan ibadah haji pada 1960-an. Pohon setinggi empat hingga enam meter itu adalah jenis pohon mindi (melia azedarah).
Jenis pohon ini dipilih karena tahan hidup di padang pasir. Pohon ini di Arab Saudi dikenal dengan nama 'pohon Sukarno'.
Penanaman pohon di padang seluas 1.250 hektare itu merupakan bentuk penghargaan atas gagasan Bung Karno menghijaukan Padang Arafah. Pemerintah Arab Saudi mengundang ahli kehutanan Indonesia untuk menjalankan program tersebut.
Untuk mendukung pertumbuhan pohon tersebut, dibawa tanah subur dari Indonesia dan Thailand. Sedangkan untuk penyiramannya dipasang pipa air di bawah tanah dan setiap pohon mendapatkan satu kran air tersendiri.