REPUBLIKA.CO.ID, MEKKAH -- Air zamzam yang telah dingin itu dalam kurun waktu 24 jam dapat dinikmati jamaah lewat keran khusus di bawah lantai satu (ruang bawah tanah) yang berdampingan dengan sumur zamzam. Dan bila ingin minum zamzam di tempat ini, Anda dapat menekan tombol, maka airnya akan mancur ke atas. Keran-keran air zamzam dingin juga terdapat di sepanjang Safa-Marwa.
Menurut informasi, pembuatan sentral pendingin air zamzam itu menelan biaya lebih dari 32 juta riyal Saudi dengan kapasitas air zamzam yang dapat didinginkan sebanyak lebih dari 106 meter kubik per jam. Dan air zamzam yang telah dingin dialirkan ke ruang bawah lantai masjid, pada bagian pria sebanyak 60 meter kubik per jam. Sedangkan pada bagian wanita berkapasitas 46 meter kubik per jam.
Meskipun malam hari, suasana Masjidil Haram tetap terang benderang karena diterangi sebanyak 55 ribu buah lampu kristal. Semua lampu dihubungkan dengan kabel sepanjang 35 ribu meter, dengan dukungan tenaga listrik bervolume megawatt yang cukup besar.
Untuk menekan rasa panas, masjid dilengkapi sebanyak 8.000 buah kipas angin dan pendingin ruangan. Pada bangunan baru Raja Fahd ini terasa asyik, karena dari tiang-tiang sebelah atasnya keluar hawa sejuk yang menyenangkan. Sehingga, area seluas 57 ribu meter persegi yang berada di antara Bab Malik dan Bab Umrah, udaranya terasa dingin. Bahkan bagi jamaah yang sedang thawaf melintasi bangunan baru tersebut (antara Hijir Ismail-Rukun Yamani) mereka akan merasakan embusan hawa dingin itu.
Total biaya perluasan di era Raja Fahd ini sebesar 29 miliar riyal Saudi. Dengan begitu, maka luas Masjidil Haram menjadi 328 ribu meter persegi dengan daya tampung lebih dari 730 ribu jamaah. Itu baru dalam bangunan induk, belum termasuk pelataran masjid.
Lantai tiga masjid dapat menampung jamaah sebanyak 190 ribu orang. Dan biaya pembangunannya sebesar 300 juta riyal Saudi. Lantai tiga tersebut tidak beratap, maka lantai paling atas ini juga dilapisi dengan marmer putih antipanas, yang luasnya lebih dari 72 ribu meter persegi. Meskipun siang hari terik matahari, jamaah tidak akan merasa kepanasan bila menginjakkan kakinya di lantai tanpa atap tersebut.
Pengeras suara yang terpasang di seluruh masjid sangat unik. Bahkan sampai ke gedung Hotel Hilton pada lantai satu, dua dan tiganya. Pengeras suara ini super canggih sehingga suara imam terdengar amat dekat dengan kita. Dan di lantai tiga hotel tersebut ada ruangan sholat yang cukup luas berdinding kaca sehingga nyaris sama dengan masjid.
Adzan yang dikumandangkan dari masjid, akan dengan jelas terdengar di plaza, pertokoan, dan restoran yang ada di Hilton Hotel. Begitu juga di toko-toko dan hotel yang terdapat di sekitar masjid dapat dengan jelas terdengar seruan adzan Masjidil Haram. Bagi mereka yang terlambat ke masjid dapat ikut shalat berjamaah di area toko-toko tersebut. Sebab, kondisi lingkungan tetap bersih selama 24 jam.
Semua pelataran luar masjid, baik di sebelah sai maupun di tempat lainnya dilapisi marmer putih antipanas. Pelataran luar masjid itu dapat menampung jamaah sebanyak 130 ribu orang dengan luas areanya 59 ribu meter persegi.
Bangunan baru tambahan itu memiliki satu pintu induk, ditambah dengan pintu-pintu biasa sebanyak 18 buah. Dengan begitu, jumlah pintu biasa menjadi 45 buah, sedang pintu induk menjadi sebanyak empat buah. Seluruh pelataran luar masjid diterangi oleh sejumlah lampu merkuri yang membuatnya jadi terang benderang di malam hari.
Baca juga: Menikmati Pesona Masjidil Haram (Bagian 1)