Rabu 17 Jun 2020 19:08 WIB

Arab Saudi Kehabisan Waktu Persiapkan Haji di Tengah Pandemi

Negara Muslim mendesak Arab Saudi memberi keputusan pelaksanaan haji.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Arab Saudi Kehabisan Waktu Persiapkan Haji di Tengah Pandemi.
Foto:

Ia juga menyebut, di tengah-tengah keputusan penangguhan penerbangan internasional yang sedang berlangsung, kemungkinan skenario yang berlaku adalah berkurangnya jamaah haji dengan hanya mengizinkan penduduk lokal. Keputusan membatalkan haji akan menjadi yang pertama sejak kerajaan itu didirikan pada 1932. Sebelumnya, Arab Saudi berhasil mengadakan haji selama wabah ebola dan MERS.

Saat ini, Arab Saudi berjuang menahan penyebaran virus Covid-19 di tengah lonjakan yang serius dalam kasus-kasus harian serta total kematian. Lonjakan terjadi sejak pihak berwenang mulai mengurangi penutupan secara nasional pada akhir Mei.

Di rumah sakit Arab Saudi, seorang sumber mengatakan tempat perawatan intensif cepat terisi dan semakin banyak petugas kesehatan tertular virus karena jumlah total kasus telah melampaui 130 ribu. Senin (15/6) lalu, total kematian melampaui 1.000 orang.

Untuk mengatasi lonjakan, pemerintah bulan ini memperketat pembatasan kuncian di kota Jeddah, pintu gerbang ke kota ziarah Makkah. "Haji adalah perjalanan spiritual paling penting dalam kehidupan setiap Muslim, tetapi jika Arab Saudi melanjutkan dalam skenario ini, ia tidak hanya akan mempersulit sistem kesehatannya sendiri," kata salah satu perwakilan Carnegie Endowment for International Peace, Yasmine Farouk.

Yasmine menyebut jika haji tetap dilakukan, Saudi harus bertanggung jawan secara luas karena berisiko memperbesar pandemi. Baik keputusan haji dibatalkan atau dikurangi jumlah jamaahnya sama-sama memengaruhi pendapatan Kerajaan. Ekonomi Saudi sudah terhuyung-huyung dari guncangan ganda dan mengalami pelambatan disebabkan oleh virus dan jatuhnya harga minyak.

photo
Infografis deretan kasus jamaah haji gagal berangkat di Indonesia. - (Republika)

Sementara perjalanan ziarah umroh sepanjang tahun yang lebih kecil sudah ditangguhkan pada bulan Maret. Haji dan umroh sama-sama menambah ekonomi Arab Saudi sebesar 12 miliar dolar AS setiap tahunnya.

Keputusan yang negatif kemungkinan akan mengecewakan jutaan peziarah Muslim di seluruh dunia yang sering menginvestasikan tabungan mereka. Tidak menutup kemungkinan juga memperpanjang daftar tunggu untuk melakukan perjalanan.

"Saya tidak bisa tidak patah hati. Saya sudah menunggu bertahun-tahun," kata pegawai negeri asal Indonesia, Ria Taurisnawati.

Wanita berusia 37 tahun ini menyebut sudah melakukan segala persiapan. Mulai dari pakaian hingga vaksinasi sudah ia selesaikan. Namun, Allah SWT ternyata punya rencana lain. 

Sumber: https://www.ndtv.com/world-news/saudi-arabia-likely-to-call-off-hajj-pilgrimage-as-coronavirus-cases-rise-2247422?amp=1&akamai-rum=off

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement