REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Pariwisata Arab Saudi Ahmed Bin Aqeel al-Khateeb mengatakan akan menambah 260 ribu pekerja di sektor pariwisata. Dia berharap, rencana itu bisa diselesaikan dalam kurun waktu tiga tahun mendatang.
"Sebanyak 260 ribu peluang kerja ini ditujukan mencapai target satu juta peluang kerja pada 2030 mendatang," ujar dia seperti dikutip Al Arabiya, Selasa (30/6).
Dia menambahkan, dengan adanya rencana tersebut, peluang pekerjaan hingga 2030 diharapkan bisa menjaring pekerja dengan total 1,6 juta orang. Rencana tersebut sebenarnya telah dimulai, utamanya sejak Arab Saudi memaksimalkan 15 lokasi wisata di empat tujuan berbeda. Dari 15 lokasi itu, diketahui, ada 600 ribu orang yang dipekerjakan.
Implementasi dari rencana itu memang bisa dipastikan berlanjut. Sebab, pemerintah Arab Saudi sedang berupaya menambah lokasi wisata baru.
Untuk melancarkan rencana itu, Kerajaan saat ini juga diketahui sedang memantapkan pembukaan 38 lokasi wisata baru. Lokasi tersebut akan berada di tujuh tujuan berbeda, dan diharapkan rampung pada 2022.
“Pariwisata merupakan 10 persen dari total pendapatan rata-rata ekonomi dunia. Sektor ini menyumbang 3,5 persen dari pendapatan dalam ekonomi Kerajaan. Kami berharap dapat meningkatkan kontribusi sektor ini hingga 10 persen di 2030," ujar al-Khateeb.
Menurut al-Khateeb, proyek besar terkait pariwisata yang tengah dikembangkan di Saudi adalah, kota futuristik Neom, Laut Merah, Qiddiya, dan Gerbang al-Diriyah. Lebih jauh, untuk mempercepat proyek itu, Otoritas Pariwisata Saudi akan bekerja sama dengan pihak berwenang dan swasta terkait industri pariwisata.
“Sektor pariwisata yang sukses hanya akan dibangun oleh sektor swasta, yang mengadopsi konsep penawaran, permintaan, dan daya saing, karena kami bekerja pada dua jalur untuk meningkatkan pasokan," katanya.
Dia menegaskan, Kerajaan juga bertujuan menyambut 100 juta wisatawan setiap tahunnya di 2030.