REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Sebuah proyek arkeologi telah dimulai di sisi timur Masjid Jameh Urmia yang berusia berabad-abad. Masjid ini berdiri tegak di kota Urmia, ibu kota provinsi East Azarbaijan, Iran.
"Babak baru penggalian akan dilakukan di sisi timur Masjid Jameh Urmia untuk mengidentifikasi kemungkinan elemen arsitektur yang diperkirakan ada di bagian masjid ini," ujar Kepala Pariwisata Provinsi, Jalil Jabbari, dilansir di Tehran Times, Sabtu (15/8).
Masjid Jameh Urmia juga dikenal sebagai Masjid Rezayieh. Masjid ini terletak di lingkungan bersejarah kota dan dibangun pada abad ke-13 selama era Ilkhanate.
Karena adanya tumpukan batu dinding di tempat tersebut, maka penggalian perlu dilakukan. Operasi dilakukan di bawah pengawasan ahli dan arkeolog berpengalaman, sejak Kamis (13/8).
"Tahun lalu, penggalian dilakukan di sisi masjid ini, mengarah pada penemuan artefak yang mirip dengan sisa-sisa pilar batu yang ada di shabestan masjid," ujarnya.
Shabestan adalah ruang bawah tanah yang biasanya ditemukan di masjid, rumah dan sekolah tradisional Iran. Ia menyimpulkan, akibat kesamaan tersebut, ada teori shabestan yang ada saat ini juga ada di sisi lain masjid.
Urmia, yang dieja Orumiyeh, terletak tepat di sebelah barat Danau Urmia di dataran subur yang luas yang menghasilkan biji-bijian, buah-buahan, tembakau, dan tanaman lainnya. Penduduknya sebagian besar adalah orang Turki Azeri, dengan minoritas Kurdi, Kristen Asiria, dan Armenia. Sisa-sisa permukiman kuno tersebar di dataran, seperti jejak kerajaan kuno Urartu.
https://www.tehrantimes.com/news/451224/Jameh-Mosque-of-Urmia-undergoes-new-round-of-excavation