Kamis 17 Sep 2020 08:34 WIB

Arab Saudi Umumkan Temukan Jejak Kaki Manusia Purba

Arab Saudi mengumumkan penemuan jejak kaki manusia berusia 120.000 tahun

Jejak kaki manusia purba berusia 120 ribu  tahun ditemukan di utara Tabuk, Arab Saudi.
Foto:

Tim peneliti Saudi dan internasional telah bekerja selama lebih dari 10 tahun pada penelitian lapangan multi-disiplin. Proyek itu dinamakan "Semenanjung Arab Hijau", yang mencakup daerah gurun yang berbeda, di sekitar titik api vulkanik, dan dekat beberapa pantai di Tabuk, Najran, Riyadh, Hail, dan Madinah.

Menurut Al-Herbish, hasil dari proyek ilmiah bersama tersebut membuktikan bahwa ada perubahan signifikan pada lingkungan mulai dari yang sangat gersang hingga basah. Bukti saat ini sangat mendukung pernyataan keberadaan "Arab Hijau" di masa lalu karena ada catatan lingkungan dan situs arkeologi yang berasal dari 500.000 tahun yang lalu.

Ada sungai dan danau di seluruh Jazirah Arab, yang menyebabkan penyebaran dan perluasan populasi. Dan ini menegaskan bahwa semenanjung itu adalah persimpangan jalan utama antara Afrika dan seluruh Eurasia sepanjang masa prasejarah.

Melalui survei ekstensif, penggalian, dan studi tentang sisa-sisa hewan yang memfosil di gurun Nafud barat, "Proyek Arab Hijau" telah mampu memahami kondisi iklim kuno dan sifat lingkungan yang berlaku di Jazirah Arab.

Studi ini menunjukkan keberadaan berbagai jenis hewan, termasuk gajah taring lurus, ikan, dan burung.

Ini menegaskan kepadatan vegetasi dan ketersediaan air yang konstan, dan selanjutnya gurun Nafud telah menjadi rumah bagi banyak jenis hewan seperti harimau Eropa dan hyena. Hasil penelitian ilmiah juga menunjukkan bahwa terdapat banyak danau dan sungai di wilayah tersebut.

Dia mengatakan bahwa ada bukti yang menunjukkan bahwa kelompok manusia telah belajar mengatasi kondisi kering dan perubahan lingkungan dengan mengadopsi gaya hidup yang bergantung pada penggembalaan dan pengelolaan habitat alami mereka di oasis.

Studi tersebut juga menunjukkan keberadaan kelompok Asyur, sekitar 200.000 tahun yang lalu, di Safaqah di gubernur Dawadmi, setelah nenek moyang mereka bermigrasi dari Afrika.

Ini adalah salah satu fosil manusia tertua di luar Afrika dan Levant yang membuktikan keberadaan manusia di Jazirah Arab.

Tulang fosil gajah mammoth yang telah punah juga ditemukan di wilayah tersebut dan memberikan indikasi kuat tentang situasi lingkungan dan perubahan iklim yang dialami Jazirah Arab sehingga hewan tersebut dapat hidup di zaman prasejarah.

Sebelumnya, tim telah menemukan jejak kaki manusia yang berusia 85.000 tahun di tepi danau kuno dekat Taimah di gurun Al-Nafud di wilayah Tabuk. Jejak jejak beberapa orang dewasa prasejarah berserakan di darat dan di danau tua.

Al-Herbish mengatakan bahwa penemuan arkeologi di sejumlah wilayah Arab Saudi selama beberapa tahun terakhir ini mengkonfirmasi posisi historis negara ini sebagai tempat pertemuan peradaban manusia, dan mencerminkan kedalaman sejarah Jazirah Arab dan luasnya. Wilayah ini telah berkontribusi yang signifikan bagi peradaban bagi sejarah manusia.

“Penemuan ini menyoroti perkembangan di bidang temuan arkeologi melalui para ahli Saudi yang bekerja sama dengan universitas, lembaga pemerintah, dan pusat penelitian di seluruh dunia,” katanya.

 

 

Al-Herbish mengatakan komisi sedang bekerja untuk merenovasi situs arkeologi dan membukanya untuk pengunjung, selain menyelenggarakan pameran yang mengkhususkan diri pada barang antik di dalam dan di luar Kerajaan selain mempersiapkan dan menerbitkan penelitian dan studi khusus barang antik dalam upayanya untuk menyoroti warisan nasional. dan merayakannya di tingkat lokal dan internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement