REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH — Sekretaris kedua misi Saudi untuk PBB, Mohammed Khashaan menyebut jika ada manfaat dari reformasi pembangunan yang terjadi di Arab Saudi baru-baru ini. Utamanya, adalah hak perempuan.
Hak-hak perempuan disebut hanya satu salah perubahan yang terjadi di Saudi. Hal lainnya yakni perubahan hukum yang meningkatkan hak perempuan di sejumlah bidang. Hukum yang mempromosikan kesetaraan gender itu, kata dia, juga memberikan kesempatan wanita Saudi untuk menempati jabatan tinggi di sektor publik dan swasta, termasuk misi diplomatik. Bahkan, Khashaan menambahkan, perempuan Saudi yang akan bekerja di profesi hukum juga akan berkesempatan bekerja di kantor kejaksaan.
Terpisah, menurut perempuan Saudi pertama yang ditunjuk sebagai penasihat menteri, May Alobaidy mengklaim, ke depannya peningkatan partisipasi wanita akan menjadi penting. Khususnya, untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan kemakmuran ekonomi yang merupakan tantangan di seluruh dunia.
“Jika kita melihat pemberdayaan perempuan di seluruh dunia, kita melihat bahwa Arab Saudi memiliki bagian terbesar, dan ini berjalan dengan sangat cepat,” katanya seperti dilansir Arab News, Rabu (7/10).
Dia menambahkan, sebagai seorang perempuan Saudi yang memegang salah satu posisi sentral, ada dampak nyata dari reformasi sosial tersebut. Terlebih, ketika pemberdayaan perempuan di pasar tenaga kerja terlihat meningkat.
‘’Selain itu, kebijakan dan undang-undang pemerintah yang baru diperkenalkan dalam beberapa tahun terakhir, juga ada untuk meningkatkan lapangan kerja perempuan di semua bidang," ungkap dia.
Alobaidy memuji kerja kepemimpinan Saudi dalam mendukung pemberdayaan perempuan, dan upaya sosial, ekonomi, serta pembangunan mereka, yang merupakan aspek penting dari Visi Saudi 2030. Sebab, hal itu disebutnya akan mementingkan pemberdayaan perempuan Saudi.
Dalam komitmen yang dibangun pemerintah Saudi, sambung dia, ada komitmen juga untuk mengembangkan pencapaian sebelumnya. Khususnya, dengan memastikan kemajuan nyata dalam pemberdayaan pemuda dan perempuan.
“Perempuan memang memiliki tanggung jawab pada diri mereka sendiri untuk memanfaatkan reformasi ini dan memberdayakan serta mendukung satu sama lain sambil berinvestasi dalam karier mereka - jadi kita tidak bisa hanya bermimpi tentang kesuksesan, kita harus bekerja untuk itu.” ungkap dia.