IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Situs arkeolog Asham terletak di jalur ziarah kuno. Daerah ini membentang di sepanjang pantai Laut Merah dari Yaman ke Makkah.
Desa bersejarah ini terletak 300 km di selatan kota suci. Keberadaannya menghubungkan dataran Tihamah di barat dengan pegunungan di timur.
Dilansir di Arab News, Kamis (15/10), Desa Asham menceritakan kisah masa-masa awal Islam. Tak hanya itu. desa ini bahkan dianggap sebagai perpanjangan dari peradaban dan peristiwa sejarah Mekah.
Gerombolan yang meninggalkan atau memasuki Makkah, biasanya melewati desa ini terlebih dahulu. Nama Asham kerap dikaitkan dengan Makkah dalam buku-buku sejarah. Hari ini, desa tersebut dianggap sebagai tengara sejarah dan arkeologi yang penting.
Asham dalam pra-Islam terkenal dengan industri logamnya yang mencakup area seluas 1.500x600 meter, dari timur ke barat. Rumah-rumahnya dibangun dengan balok-balok batu vulkanik yang disusun satu di atas yang lain tanpa menggunakan mortar, sehingga memberikan warna hitam yang khas.
Sekitar 100 rumah dengan berbagai ukuran telah diidentifikasi di situs tersebut. Bersamaan dengan itu, ditemukan pemakaman di sebelah timur desa yang dihiasi dengan tulisan Kufi.
Sejumlah besar pecahan tembikar yang berasal dari zaman pra-Islam hingga awal abad kelima (Hijriah) juga ditemukan di Asham.