Ahad 06 Dec 2020 05:35 WIB

Dari Buku Nabi Muhammad, Pemuda Inggris Ini Jadi Mualaf

Buku tersebut merupakan biografi Nabi Muhammad dalam bahasa Inggris

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Elba Damhuri
Mualaf (ilustrasi).
Foto:

Terkesan dengan Hamzah Paman Nabi

Sahabat nabi seluruhnya merupakan mualaf di awal memeluk Islam. Sehingga menurut dia bisa jadi ada beberapa kesamaan kisah hidup dengan sahabat nabi ini.

"Dan, saya merasakan adanya kesamaan dengan Hamzah, seorang tentara Muslim," jelas dia.

Sebelum menjadi Muslim, Hamzah sering minum minuman keras dan hidup yang keras, serta ia sangat menikmati hidupnya. Ternyata, dia lebih menikmati hidupnya setelah ia menjadi seorang Muslim.

"Saya sangat memiliki kesamaan dengannya, dan merasa ada hubungan di antara kita,"tutur  dia.

Kesan Yusuf kepada Hamzah selalu tersimpan di hatinya. Sehingga dia merasa rindu ingin berziarah, napak tilas dimana Hamzah memperjuangkan Islam. Yusuf pun memutuskan untuk berhaji.

Dia kemudian berziarah mendatangi tempat terjadinya Perang Uhud.  Ketika itulah dia merasakan dorongan emosional yang kuat.

Ketika turun dari bus dan berjalan, rasanya seperti sedang berjalan melalui ketenangan. Dia merasa sangat emosional, dan air mata mengalir di wajah tanoa henti.

Dia memutuskan untuk terus berjalan, dan ketika turun di jalanan berpasir, merasakan kesedihannya sirna. Aneh menurutnya, tetapi, dia terus berjalan menuju pemakaman.

"Aku berdoa untuk para tentara saat Perang Uhud, termasuk untuk Hamzah. Ketika  berjalan pulang melintasi jalanan berpasir, perasaan itu muncul lagi. Saya hanya bisa menangis. Seseorang bertanya kepada saya "Ada apa?" Dan saya menumpahkan isi hati kepada pembimbing ronbongan,"jelas dia.

Dia mengatakan, "Ketika Nabi kami tahu apa yang terjadi kepada pamannya ia menangis, dan hanya menangis dan menangis."

Saat Perang Uhud berakhir, pasukan Quraisy pulang ke Makkah, lalu beliau menyuruh para sahabatnya untuk mengumpulkan syuhada yang gugur di medan perang tersebut. Salah satu dari para syuhada adalah paman Nabi sendiri, Hamzah.

Para sahabat menemukan jasad Hamzah dengan kondisi mengenaskan. Rasulullah SAW melihatnya, dan beliau menangis sedih dengan kondisi pamannya tersebut.

Hamzah meninggal dalam kondisi perut berlubang ditembus lembing milik Wahsyi dan dadanya terkoyak lebar disobek pisau milik Hindun yang kemudian memakan jantungnya dan memuntahkannya lagi.

Saya berkata, "Saya merasa di sini, di dada saya, untuk Hamzah dan saya merasa terpukul dan terharu sepenuhnya.''

Halaman berikutnya Cerita Sepulang Haji

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement