Selasa 29 Dec 2020 10:46 WIB

Sejarah Tahun Baru 1 Januari: Dari Romawi Hingga Eropa

Tahun baru 1 Januari baru ternyata konvensi baru

Mural perayaan tahu baru zaman Romawi.
Foto:

1 Januari dan Tradisi Kalender Julian

1 Januari Resmi Dilembagakan sebagai Tahun Baru Pada 46 SM saat Julius Caesar memperkenalkan kalender baru berbasis matahari yang merupakan perbaikan besar pada kalender Romawi kuno, yang merupakan sistem bulan yang menjadi sangat tidak akurat selama bertahun-tahun.

Kalender Julian menetapkan bahwa tahun baru akan jatuh pada tanggal 1 Januari, dan di dunia Romawi, 1 Januari menjadi awal tahun baru yang diamati secara konsisten.

Kisah Perayaan orang kafir pada Abad Pertengahan:

Perayaan tahun baru pada 1 Januari ternyata sempat dihapus. Bahkan, di Eropa pada abad pertengahan, perayaan yang menyertai tahun baru dianggap kafir dan tidak Kristen.

Tak hanya itu, Pada 567 Council of Tours menghapus 1 Januari sebagai awal tahun. Pada waku yang sama di berbagai waktu dan di berbagai tempat di seluruh Eropa Kristen kala abad pertengahan itu, tahun baru dirayakan pada tanggal 25 Desember, kelahiran Yesus. Sebelum itu, tahun baru jatuh pada 1 Maret. Tanggal 25 Maret sebagai perayaan Natal.

Namun, setelah Eropa memberlakukan kembali kalender Gregorian, perayaan tahun baru pada 1 Januari dipulihkan. Ini terjadi  pada tahun 1582. Maka perayaan Natal kembali ketanggal 25 Januari.

Meskipun sebagian besar negara Katolik segera mengadopsi kalender Gregorian, namun bagi negara yang Protestan pergantian kalender itu baru secara bertahap diadopsi.

Inggris, misalnya, mereka tidak mengadopsi kalender yang direformasi hingga  tahun 1752. Hingga saat itu, Kerajaan Inggris — dan koloni-koloni Amerika mereka — masih merayakan tahun baru di bulan Maret. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement