Secercah Harapan
Betapa pun masih begitu banyak pertanyaan menyangkut vaksinasi, ketersediaan vaksin dianggap banyak masyarakat dunia sebagai berkah dan harapan untuk kembali dapat menjalankan kehidupan normal seperti sebelum Covid-19 melanda.
Eropa, ketika pada 27 Desember para pensiunan dan tenaga medis mengantre untuk mulai mendapatkan suntikan pertama vaksin Covid-19, menganggap vaksin sebagai "senjata" dalam melawan pandemi tersebut.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang bulan ini dinyatakan positif terpapar virus corona sehingga harus mendekam di karantina pada Malam Natal, mencuit di Twitter, "Sekarang kita punya senjata untuk melawan virus itu: vaksin."
"Kita tahu bahwa pandemi ini tidak akan hilang saat ini juga, tapi vaksin adalah awal dari kemenangan atas pandemi ini," kata Kanselir Austria Sebastian Kurz.
Para pemimpin di berbagai negara menjadi orang-orang pertama yang telah disuntik untuk memupus keraguan akan penggunaan vaksin anti corona. Mereka antara lain adalah Raja Bahrain Syekh Hamad bin Isa al-Khalifah, Presiden terpilih AS Joe Biden, Perdana Menteri Ceko Andrej Babis, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, serta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Sejumlah pemimpin lainnya, termasuk Presiden RI Joko Widodo, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, juga telah menjanjikan menjadi yang pertama disuntik vaksin anti corona. Sementara itu, dengan kemunculan varian baru virus corona di Inggris dan Afrika Selatan yang juga belakangan telah ditemukan di beberapa negara, pekerjaan rumah penanganan Covid-19 sudah tentu semakin panjang.
Namun setidaknya bagi banyak orang seperti George Dyer, warga berusia 90 tahun di antara orang-orang pertama di Inggris yang disuntik vaksin Pfizer pada 8 Desember. Vaksinasi berarti ia sudah bisa keluar rumah lagi setelah berbulan-bulan menjalani pembatasan sosial.
"Saya rindu orang-orang... dengan terkurung di rumah sendiri, kita tidak bisa bertemu orang," katanya kepada Sky News setelah menerima suntikan di London.
Di Italia, negara pertama di Eropa yang terdampak sangat parah oleh Covid-19, perawat bernama Claudia Alivernini seperti dilaporkan Reuters menjadi salah satu petugas medis yang pertama mendapat suntikan vaksin Covid-19
"Ini adalah awal dari mencapai akhir... momen yang menggembirakan, bersejarah," tuturnya.
Kendati vaksin mulai tersedia, kalangan ahli memperingatkan masih panjang jalan untuk mengakhiri pandemi Covid-19. Karena itu, protokol dasar tetap diingatkan sebagai andalan dalam memerangi pandemi: pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan.