Jumat 01 Jan 2021 12:55 WIB

Vaksinasi Dunia: Awal Bagi Akhir Pandemi

Masih panjang jalan untuk mengakhiri pandemi Covid-19.

Vaksinasi Dunia: Awal Bagi Akhir Pandemi. Perawat Gustavo Rodriguez memberikan suntikan vaksin Sputnik V Rusia untuk COVID-19 kepada Dr. Estefania Zevrnja di Rumah Sakit Dr. Pedro Fiorito di Avellaneda, Argentina, Selasa, 29 Desember 2020.
Foto:

Secercah Harapan

Betapa pun masih begitu banyak pertanyaan menyangkut vaksinasi, ketersediaan vaksin dianggap banyak masyarakat dunia sebagai berkah dan harapan untuk kembali dapat menjalankan kehidupan normal seperti sebelum Covid-19 melanda.

Eropa, ketika pada 27 Desember para pensiunan dan tenaga medis mengantre untuk mulai mendapatkan suntikan pertama vaksin Covid-19, menganggap vaksin sebagai "senjata" dalam melawan pandemi tersebut.

Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang bulan ini dinyatakan positif terpapar virus corona sehingga harus mendekam di karantina pada Malam Natal, mencuit di Twitter, "Sekarang kita punya senjata untuk melawan virus itu: vaksin."

"Kita tahu bahwa pandemi ini tidak akan hilang saat ini juga, tapi vaksin adalah awal dari kemenangan atas pandemi ini," kata Kanselir Austria Sebastian Kurz.

Para pemimpin di berbagai negara menjadi orang-orang pertama yang telah disuntik untuk memupus keraguan akan penggunaan vaksin anti corona. Mereka antara lain adalah Raja Bahrain Syekh Hamad bin Isa al-Khalifah, Presiden terpilih AS Joe Biden, Perdana Menteri Ceko Andrej Babis, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, serta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Sejumlah pemimpin lainnya, termasuk Presiden RI Joko Widodo, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, juga telah menjanjikan menjadi yang pertama disuntik vaksin anti corona. Sementara itu, dengan kemunculan varian baru virus corona di Inggris dan Afrika Selatan yang juga belakangan telah ditemukan di beberapa negara, pekerjaan rumah penanganan Covid-19 sudah tentu semakin panjang.

Namun setidaknya bagi banyak orang seperti George Dyer, warga berusia 90 tahun di antara orang-orang pertama di Inggris yang disuntik vaksin Pfizer pada 8 Desember. Vaksinasi berarti ia sudah bisa keluar rumah lagi setelah berbulan-bulan menjalani pembatasan sosial.

"Saya rindu orang-orang... dengan terkurung di rumah sendiri, kita tidak bisa bertemu orang," katanya kepada Sky News setelah menerima suntikan di London.

Di Italia, negara pertama di Eropa yang terdampak sangat parah oleh Covid-19, perawat bernama Claudia Alivernini seperti dilaporkan Reuters menjadi salah satu petugas medis yang pertama mendapat suntikan vaksin Covid-19

"Ini adalah awal dari mencapai akhir... momen yang menggembirakan, bersejarah," tuturnya.

Kendati vaksin mulai tersedia, kalangan ahli memperingatkan masih panjang jalan untuk mengakhiri pandemi Covid-19. Karena itu, protokol dasar tetap diingatkan sebagai andalan dalam memerangi pandemi: pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan.

photo
Warga diperiksa kesehatannya saat mengikuti simulasi pelayanan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tingkat Kota Bandung di Puskesmas Balai Kota Bandung, Babakan Ciamis, Kota Bandung, Rabu (23/12). Dinas Kesehatan Kota Bandung menggelar simulasi vaksinasi Covid-19 guna melihat kesiapan tenaga medis di puskesmas serta mengetahui potensi permasalahan yang akan muncul saat vaksinasi Covid-19 pada Januari 2021 mendatang. Foto: Abdan Syakura/Republika - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement