Ahad 10 Jan 2021 00:23 WIB

Jelang Imlek, China Perketat Pembatasan Dekat Beijing

Penduduk dua kota tersebut diminta tinggal di rumah selama tujuh hari.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ani Nursalikah
Jelang Imlek, China Perketat Pembatasan Dekat Beijing. Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua, pekerja medis dengan pakaian pelindung mengambil sampel dari penduduk dekat daerah pemukiman di Shijiazhuang di provinsi Hebei China utara pada hari Rabu, 6 Januari 2021. Tindakan penguncian diberlakukan di provinsi China utara di mana Kasus virus korona lebih dari dua kali lipat di wilayah dekat Beijing yang akan menjadi tuan rumah beberapa acara di Olimpiade Musim Dingin tahun depan.
Foto:

Hebei melaporkan 14 lebih kasus yang dikonfirmasi dalam periode 24 jam terakhir, sehingga total wabah yang sedang berlangsung menjadi 137. Ia telah menemukan 197 orang lagi tanpa gejala yang dites positif. China tidak memasukkan kasus tanpa gejala seperti itu dalam hitungan terkonfirmasi.

Beijing mewajibkan pekerja dari Hebei untuk menunjukkan bukti pekerjaan di Beijing dan tes Covid-19 negatif sebelum memasuki ibu kota negara tersebut. Media China melaporkan backup selama berjam-jam di titik masuk pada hari Jumat.

Dalam wabah terpisah, tiga kasus lagi dilaporkan di provinsi Liaoning di timur laut, sehingga totalnya di sana menjadi 84 sejak kasus pertama muncul sekitar tiga minggu lalu. Beijing memiliki 31 kasus selama periode yang sama, meskipun tidak ada yang baru dalam 24 jam terakhir.

Kemudian sekitar 3.000 personel medis telah dikerahkan untuk mendukung pengujian massal terhadap 11 juta penduduk Shijiazhuang. Otoritas antikorupsi sebelumnya mengumumkan tiga pejabat lokal dihukum karena gagal mengendalikan penyebaran virus, setelah komentar media pemerintah mengecam pemerintah provinsi karena tidak siap dan kurang transparan.

China secara terpisah mengumumkan vaksin untuk virus corona akan gratis secara nasional. "Orang biasa tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun," kata seorang pejabat Komisi Kesehatan Nasional, Zheng Zhongwei, pada saat konferensi pers.

 

Pihak berwenang berlomba meluncurkan vaksin dengan lebih dari sembilan juta dosis yang diberikan sejauh ini. Otoritas kesehatan baru-baru ini memberikan persetujuan bersyarat kepada kandidat vaksin oleh raksasa farmasi China Sinopharm, dengan suntikan penggunaan darurat sudah diberikan pada akhir 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement