IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Rezim militer Myanmar pada Jumat kembali menangkap tokoh Partai Liga Nasional untuk Demokrasi yang dipimpin Aung San Suu Kyi, alih-alih mengikuti seruan Dewan Keamanan PBB agar para tahanan dibebaskan.
Tokoh partai itu adalah Win Htein, 79, yang telah puluhan tahun mendukung gerakan Suu Kyi untuk mengakhiri rezim militer sekaligus bekas tahanan politik, kutip Channel News Asia.
“Kami diperlakukan buruk terus menerus dalam waktu yang lama. Saya tidak pernah takut pada mereka karena saya tidak melakukan kesalahan apapun,” ujar Htein, pada Jumat.
Htein menuturkan bahwa polisi memboyongnya dari Yangon ke Naypitaw, ibu kota Myanmar.
Senin lalu, militer Myanmar menangkap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan sederet tokoh partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dengan tuduhan “kecurangan pemilu”.
Militer juga memberlakukan kondisi darurat selama setahun dan menyerahkan kekuasaan kepada panglima Min Aung Hlaing.
Militer menuduh Suu Kyi melakukan kecurangan besar-besaran, setelah partai mereka meraup 396 dari total 476 kursi parlemen untuk majelis rendah sekaligus atas pada pemilu November lalu.
Dewan Keamanan PBB menyatakan bahwa militer Myanmar “sewenang-wenang” telah menahan pemimpin terpilih dan memberlakukan keadaan darurat secara sepihak.
Lembaga itu juga menyerukan “pembebasan segera” mereka yang ditahan dan mendesak pengembalian norma-norma demokrasi di Myanmar.
Para anggota Dewan Keamanan mendorong terciptanya dialog dan rekonsiliasi sesuai dengan kehendak dan kepentingan rakyat Myanmar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
