IHRAM.CO.ID, -- Korban tewas di Myanmar meningkat menjadi 701 orang selama protes terhadap kudeta militer dan penangkapan pejabat pemerintah terpilih pada 1 Februari.
Sebuah laporan harian oleh Charity for Political Prisoners mengatakan ada korban baru dari daerah di mana pasukan keamanan melakukan intervensi terhadap warga sipil.
Laporan tersebut memperbarui jumlah korban dan mengatakan 3.012 orang telah ditahan.
Selain itu 656 orang menerima surat perintah penangkapan karena menentang kudeta.
Sedikitnya 82 orang tewas di Bago pada Jumat ketika militer turun tangan dengan pengunjuk rasa.
Militer Myanmar merebut kekuasaan pada 1 Februari setelah menuduh terjadi kecurangan selama pemilu 8 November 2020 dan meningkatnya ketegangan politik di negara itu.
Militer menahan beberapa pejabat dan pemimpin partai yang berkuasa, termasuk pemimpin de facto negara itu dan Menteri Luar Negeri, Aung San Suu Kyi, dan menyatakan keadaan darurat selama satu tahun.
Pejabat tinggi yang ditahan diadili di pengadilan militer, karena demonstrasi yang meluas terus berlanjut.