Dinding masjid dihiasi dengan ukiran bergigi. Masjid Al Bidya juga memiliki jendela kecil yang memungkinkan cahaya dan udara masuk ke dalam ruangan masjid. Di dalam masjid, terdapat sajadah, beberapa kitab Alquran yang berbeda, dan karpet berwarna cokelat muda sebagai alas lantai.
Masjid ini berdiri di halaman persegi panjang yang luas yang dikelilingi oleh dinding yang terbuat dari batu, lumpur dan jerami. Baik Muslim maupun non-Muslim diizinkan masuk ke masjid tersebut dan melihat keajaiban Islam ini.
Masjid ini menjadi referensi tujuan wisata yang patut dikunjungi. Masjid tersebut mewakili jenis arsitektur yang unik dan istimewa yang memiliki pengaruh Ottoman dan dibuat oleh manusia sekitar 600 tahun yang lalu.
Masjid Al Bidya terletak di desa Al Bidya di Fujairah. Desa tersebut merupakan desa pesisir, yang terletak di Teluk Oman.
Penduduknya mengandalkan pada pekerjaan memancing dan bertani untuk mencari nafkah. Desa tersebut menjadi terkenal di UEA melalui keberadaan masjid tersebut, yang terletak di luar jalan raya yang dibangun setelah federasi didirikan pada 1971. Jalan raya tersebut menghubungkan desa tersebut dengan seluruh UEA.