Pada zaman Umayyah, jalan tersebut terus digunakan untuk keperluan perdagangan dan ziarah. Kemudian Khalifah Yazid bin Abd Al-Malik memerintahkan penguasa di Kufah, Umar ibn Hubayra pada tahun 104 H / 722 M untuk memperbaiki jalan, sumur, dan penginapan.
Di era Abbasiyah, jalan tersebut menjadi penghubung terpenting antara Baghdad dan Makkah, mencapai dua Masjid Suci di Makkah dan Madinah. Khalifah Abbasiyah merawat jalan ini, menyediakan berbagai layanan, seperti membangun tangki air, menggali sumur, membangun kolam, dan membangun mercusuar yang memandu para pelancong.
Setelah jatuhnya Baghdad oleh bangsa Mongol pada 656 H / 1258 M, konvoi ziarah dari Irak dihentikan selama sepuluh tahun. Sebagian besar rute tersebut dirusak.