IHRAM.CO.ID, PEKANBARU -- Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Riau melatih sebanyak 150 mubaligh di Riau guna mendakwahkan perilaku belanja hemat dan bijak kepada masyarakat. Hal ini dalam upaya mengantisipasi inflasi menjelang Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1442 H.
"Sebab menjelang Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1442 H, cenderung terjadi gejolak harga bahan kebutuhan pokok di pasar akibat permintaan meningkat," kata Asisten Direktur dan Kepala Tim Implementasi Kajian Ekonomi Keuangan Daerah BI KPw Riau, Adhi Nugroho kepada pers, Jumat (9/4).
Dia mengatakan, dampak inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin. Untuk itu, peran mubaligh diharapkan memberikan ceramah masyarakat tidak berbelanja berlebihan, apalagi masih dalam masa pandemi Covid-19.
"Pelatihan digelar tetap menerapkan protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker dan menghindari kerumunan," katanya.
BI merilis juga inflasi diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum, terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. BI mengundang pemateri Prof. Akbarizan, yang akan berceramah tentang belanja hemat bagi masyarakat.
Materi tersebut nantinya dapat disampaikan oleh para mubalig saat ceramah di masjid. Dalam kesempatan tersebut, para mubaligh juga diberi penjelasan tentang wakaf uang dari sisi ilmu fiqih antara lain tentang dasar-dasar wakaf menurut Alquran, jenis-jenis wakaf, pengelolaan wakaf dan lain-lain.
"Selain mendorong gerakan wakaf uang, paling penting mubaligh juga mengajak masyarakat berbelanja dengan bijak selama Ramadhan dalam upaya menjaga inflasi tetap rendah dan stabil," katanya.
Menurut dia, peran mubaligh di kalangan masyarakat sangat penting, lewat dakwah. BI berharap nantinya pesan yang disampaikan akan bisa terkomunikasikan dengan baik.
"Nantinya tiap mubaligh akan mendapatkan kode QRIS, untuk mendukung gerakan wakaf uang tersebut. Jadi masyarakat bisa membayarkan dengan sistem digital melalui QRIS. Sedangkan dalam penyaluran wakaf, BI juga menjalin kerja sama dengan sejumlah lembaga pengumpul infak, zakat, dan wakaf yang resmi seperti Badan Wakaf Indonesia, Dompet Dhuafa dan lainnya," ujar Adhi.