Seiring berjalannya waktu, Carlo terus belajar, untuk dirinya sendiri dan untuk karir masa depannya. Pada fase ini, Carlo meniat bertanya lebih dalam tentang Islam kepada seorang anggota Asosiasi Pelajar Muslim (MSA). Anggota MSA ini menyadari ketertarikan Carlo terhadap Islam. 

Suatu hari, ia menghubungi Carlo dan mengajaknya bertemu. "Saya pergi menemui mereka setelah sholat Isya. Saya di bawa ke sebuah ruangan dengan setidaknya 20 pria di dalamnya. Mereka semua memberi ruang bagi saya untuk duduk, dan saya ditempatkan berhadap-hadapan dengan seorang pria tua Pakistan," kata Carlo. 

"MaasyaAllah, pria tua ini begitu memahami ajaran Kristen. Ia dan saya berdebat tentang hal yang berbeda antara Alkitab dan Alquran. Pada titik ini, setelah mendengarkan orang bijak ini memberi tahu saya apa yang sudah saya ketahui, berdasarkan kelas yang saya ambil dalam agama Kristen, dia melakukan apa yang tidak pernah dilakukan orang lain. Dia mengundang saya untuk menjadi seorang Muslim," ungkap Carlo.

Dalam tiga tahun, Carlo telah mencari dan meneliti, tidak ada yang pernah mengajaknya ke dalam Islam.  "Alhamdulillah, Allah membuka hati saya, dan saya berkata, 'Ya. Saya ingin menjadi seorang Muslim'," ungkap Carlo.

Ikuti Whatsapp Channel Republika