Senin 26 Apr 2021 18:45 WIB

Menkes: Indonesia Dapat Tambahan Vaksin Covid-19

Indonesia mendapat tambahan dosis vaksin COVID-19 merek Sinovac dan AstraZeneca.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (tengah) didampingi Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kanan) dan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soetta Darmawali Handoko (kiri) memberikan keterangan pers usai melakukan peninjauan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pekerja bandara di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (24/3/2021). Menkes mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi pekerja bandara, terutama jelang pelaksanaan arus mudik Idul Fitri 2021 melalui bandara Soekarno Hatta.
Foto:

Ia berharap dengan kecepatan vaksinsi tersebut pada perayaan kemerdekaan RI ke-76, COVID-19 dapat terkendali."Sehingga mudah-mudahan pada 17 Agustus kita bisa memberikan hadiah ulang tahun Republik Indonesia, yaitu jumlah orang yang divaksinasinya sudah cukup banyak, sehingga kita bisa mengendalikan pandemi ini," ucap Budi.

Pemerintah rencananya akan memberikan vaksin kepada 182 juta penduduk Indonesia demi menciptakan kekebalan komunal terhadap COVID-19.Sebelumnya diketahui pada 25 Maret 2021 sebanyak 16 juta vaksin COVID-19 merek Sinovac telah tiba di Indonesia.

Pengiriman tersebut adalah yang keenam kalinya sejak kedatangan pertama pada 6 Desember 2020 lalu (1,2 juta vaksin), pada 31 Desember 2020 (1,8 juta vaksin), pada 12 Januari 2021 (15 juta dosis bahan baku vaksin), pada 2 Februari 2021 (10 juta dosis bahan baku vaksin), pada 2 Maret 2021 (10 juta dosis bahan baku vaksin) dan pada 25 Maret 2021 (16 juta bahan baku dosis vaksin) sehingga total Indonesia telah memiliki 54 juta dosis vaksin Sinovac.

Sementara untuk merek vaksin AstraZeneca telah datang 1.113.600 dosis vaksin pada 8 Maret 2021.Pemerintah menargetkan 11,7 juta dosis AstraZeneca datang secara bertahap hingga Mei 2021 sebagai hasil kerja sama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility. Fasilitas tersebut merupakan kerjasama pengembangan vaksin antara Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan GAVI.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement