Selasa 04 May 2021 08:10 WIB

Taif, Kota Seribu Bunga Mawar

Mawar Taif adalah jantung dari identitas estetika kota.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Ani Nursalikah
Taif, Kota Seribu Bunga Mawar. Perkebunan bunga mawar di Taif, Arab Saudi.
Foto:

Mawar kemudian dipanen mulai 20 Maret dengan proses yang berlangsung selama 35 hingga 45 hari. Awal musim panen bervariasi setiap tahun dari 10 hingga 15 hari.

Menurut Al-Amri, pekan ketiga dari awal produksi menandai puncak musim dan mawar mekar satu tahun setelah tanam. Rata-rata 50 mawar per hari mekar di setiap anakan. Setiap tola berharga antara 1.500 riyal dan 2.000 riyal.

Sedangkan untuk produksi wewangiannya, Al-Amri mengatakan prosesnya melalui beberapa tahapan. “Antara 12 ribu hingga 15 ribu mawar ditempatkan dalam pot besar berisi 60 liter air. Panci ditutup rapat dan dipanaskan agar air menguap melalui pipa yang terhubung ke tangki air dan dibiarkan mengembun. Lalu dituang ke dalam botol berukuran 20 liter, di mana ekstrak minyaknya bisa ditemukan mengapung di permukaan air mawar yang intens,” jelas dia.

Minyak yang diekstraksi disebut "aroos" (pengantin wanita). Proses yang sama diulangi, dan 20 liter air diekstraksi, mewakili air mawar biasa. Minyak mawar kemudian dituangkan ke dalam tolas (11 hingga 12 gram).

Air aroos digunakan untuk tujuan pengobatan dan kosmetik, sedangkan air mawar biasa digunakan dalam makanan dan makanan penutup. Mengenai khasiat mawar taif, Al-Amri menuturkan para lansia memandangnya bermanfaat untuk jantung dan gigi.

 

Jika dicampur dengan madu atau gula, air mawar dianggap sebagai obat dahak dan penyakit perut. Ini dapat membantu meredakan sakit kepala dan alergi dan juga dapat ditambahkan ke air sebagai pemanis. Kelopak mawar juga bisa ditambahkan ke dalam teh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement