Agama Islam telah menempa Suhail dengan ideologi baru. Semua kelebihan dan keahliannya selama ini menambah kokoh imannya. Sehingga orang-orang melukiskan sifatnya dalam beberapa kalimat, “Pemaaf, pemurah, banyak shalat, shaum dan bersedekah serta membaca Alquran dan menangis disebabkan takut kepada Allah.”
Demikianlah kebesaran Suhail. Walaupun ia menganut Islam di hari pembebasan dan bukan sebelumnya, tetapi kita lihat dalam keislaman dan keimanannya itu mencapai kebenaran tertinggi, sedemikian tinggi hingga dapat menguasai keseluruhan dirinya dan merubahnya menjadi seorang abid dan zahid, dan seorang mujahid yang mati-matian berkorban di jalan Allah.