Selasa 25 May 2021 22:00 WIB

BPBD: 62 Desa di Sampang Rawan Kekeringan

Sebanyak 62 desa yang tersebar di 13 kecamatan di Sampang, rawan kekeringan.

Ilustrasi kekeringan.
Foto:

Kalaksa BPBD Pemkab Sampang Asroni lebih lanjut menjelaskan, jenis kekeringan yang terjadi selama ini biasanya terbagi dua, yakni kekeringan langka dan kekeringan kritis.Kekeringan kritis terjadi karena pemenuhan air di dusun/desa mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.

Sementara yang dimaksud dengan kering langka, kebutuhan air di dusun/desa itu di bawah 10 liter saja per orang, per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.

Berdasarkan data BPBD Pemprov Jatim, Kabupaten Sampang memang termasuk satu dari 24 Kabupaten/kota yang rawan kekeringan, dan kabupaten ini menduduki urutan pertama dengan wilayah yang paling banyak terdampak kekeringan.

Jumlah total desa se-Jawa Timur yang terdata mengalami kekeringan pada kemarau kali ini sebanyak 556 desa tersebar di 180 kecamatan, dan dari jumlah itu sebanyak 199 desa yang berpotensi tidak memiliki air sama sekali.Selain Kabupaten Sampang, kabupaten lain yang biasa mengalami kekeringan saat kemarau ialah Kabupaten Tuban, Ngawi, Pacitan, hingga Lamongan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement