IHRAM.CO.ID,ABUJA -- Hingga detik ini, setiap Muslim di seluruh dunia menanti kepastian atas pelaksanaan haji 2021 bagi jamaah asing. Namun, selain mereka yang berada di Kementerian Haji dan Umrah Saudi, tidak ada yang tahu dengan pasti perihal ini.
Pejabat di Unit Urusan Publik Komisi Haji Nasional Nigeria (NAHCON), Fatima Sanda Usara, menyebut ketidakpastian yang berlanjut hingga saat ini telah menyeret partisipasi jamaah asing kedalam dugaan-dugaan tidak menentu.
"Di sinilah kami, sekitar 40 hari menuju hari Arafah, tidak dapat memastikan arah tujuan ke depan," ujarnya dalam artikel di Daily Trust, Selasa (8/6).
Selama dua tahun berturut-turut, ia menyebut penyelenggara haji dan jamaah kontingen terjebak dalam kondisi tidak menentu. Sebagai seorang Muslim, masing-masing mencoba menghibur diri dengan menyebut tidak ada yang terlewatkan tanpa imbalan atau pahala.
Fatima menyebut agar iman kepada Yang Mahakuasa menjadi lengkap, seorang Muslim diharapkan menerima nasib, baik atau buruk. Seorang Muslim tahu bahwa Sang Pencipta menguji hamba-hamba-Nya dengan cobaan dan memberi mereka kebebasan untuk bereaksi sesuai dengan kekuatan iman mereka kepada-Nya.
Pandemi Covid-19 adalah salah satu cobaannya, akankah hamba-hamba-Nya bereaksi dengan mempercayai dan menerima Kehendak Allah atau mencari-cari kesalahan dan mengaitkan cobaan ini dengan tangan-tangan terestrial? Pilihan ada pada yang diuji.
"Baik calon jamaah haji maupun penyelenggara haji sedang diuji. Jamaah haji yang telah menitipkan dananya karena ingin menunaikan tanggung jawab ini tidak lain karena mencari keridhaan Allah," ujarnya.
Kabar baik yang menanti mereka adalah tetap menjadi calon tamu Allah selama dua tahun berturut-turut. Allah SWT sangat mengetahui orang-orang yang berkorban demi Dia saja.
Ia pun mengingatkan calon jamaah untuk dengan hormat menunggu pengumuman dan mematuhi kebijakan yang dibuat. Semua keputusan yang dibuat telah memperhitungkan kondisi dan situasi, apakah menguntungkan atau tidak.
Orang yang tunduk pada keputusan penguasa bukan berarti dia tidak punya pilihan lain. Ia juga berarti menghormati wahyu dari Allah SWT yang mengatakan, "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah rasul dan orang-orang yang berwenang di antara kamu".
Perintah Sang Pencipta inilah yang menjadi landasan utama membentuk keteraturan dalam suatu masyarakat. Ketertiban disebut melahirkan kedamaian.
"Ketangguhan dalam menghadapi haji yang gagal merupakan ujian tekad bagi kita untuk bersyukur kepada Allah SWT dalam keadaan apa pun. Semoga jamaah haji kita tidak melewatkan kesempatan untuk mendapatkan pahala berlipat ganda," lanjut Fatima.
Di sisi lain, hingga saat ini Arab Saudi tidak membatalkan pengumuman sebelumnya, yang mengizinkan jamaah haji asing dalam jumlah terbatas berpartisipasi dalam haji 2021 di bawah protokol kesehatan dan Covid-19. Nigeria disebut masih memiliki kesempatan menjadi salah satu negara beruntung untuk memberangkatkan jamaahnya.
Sebelumnya, Ketua NAHCON Alhaji Zikrullah Kunle Hassan, telah berjanji prioritas dalam seleksi calon jamaah akan diberikan kepada mereka yang memberikan setoran haji 2020 terlebih dulu.