IHRAM.CO.ID, WASHINGTON -- Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) pada Senin (7/6) setuju untuk menangani kasus yang diajukan oleh Muslim di California. Komunitas Muslim di California menuntut FBI lantaran dianggap tidak sah mengumpulkan informasi tentang komunitas Muslim.
Dilansir dari NBC News pada Selasa (8/6), Kasus ini melibatkan FBI menggunakan seorang informan yang menyamar sebagai mualaf, setelah serangan teroris 11 September dan menghadiri masjid-masjid di California.
Informan FBI tersebut menghadiri masjid selama lebih dari setahun di Orange County. Menurut gugatan itu, dia memulai percakapan dan menghadiri pertemuan, kuliah, dan terkadang diam-diam merekamnya.
Seorang pengacara Muslim kepada Mahkamah Agung menyatakan, upaya itu secara eksplisit menargetkan Muslim karena agama mereka. Ini melanggar kebebasan beragama mereka.
"Tujuan eksplisit dari operasi ini adalah untuk mengumpulkan informasi tentang Muslim di Orange County, bukan teroris, mata-mata, atau bahkan penjahat biasa, tetapi Muslim," katanya.