Rabu 09 Jun 2021 13:37 WIB

Bagaimana Pengepungan Sarajevo Mengubah Pelaporan Perang

Kisah pengepungan Abu kota Bosnia, Sarajevo, yang mengubah laporan jurnalisme perang

Sebuah tank UNPROFOR di samping stasiun TV Sarajevo
Foto:

Holiday Inn: 'hotel perang' Sarajevo 

Setiap konflik memiliki "hotel perang" dan di Sarajevo itu adalah Holiday Inn, yang menjadi rumah bagi banyak koresponden asing dan kru TV, dengan beberapa pengecualian – Associated Press, misalnya, berbasis di Hotel Belvedere – dan menjadikannya sebagai simpul jaringan liputan yang penting.

Hotel, yang pernah menjadi markas sementara Radovan Karadži dan pimpinan Partai Demokrat Serbia (SDS) ini telah ditutup setelah 6 April 1992. Ini terjadi ketika penembak jitu SDS melepaskan tembakan ke kerumunan demonstran damai yang berkumpul di luar parlemen Bosnia sebelum hotel itu diserbu oleh pasukan khusus Bosnia.

Bagian dalam bangunan rusak parah oleh peristiwa hari itu, tetapi pada akhir Mei 1992, staf hotel yang tersisa kembali bekerja untuk mempersiapkan pembukaan kembali pada akhir Juni.

Holiday Inn bukanlah surga bagi para tamu masa perangnya, yang sebagian besar adalah jurnalis. Itu berbahaya terkena mortir dan tembakan penembak jitu dan terletak tidak hanya di dalam garis pengepungan tetapi langsung menghadap garis depan dan di dalam apa yang dikenal sebagai "Pojok Penembak Jitu", bagian paling berbahaya dari Gang Penembak Jitu.

Banyak bagian bangunan yang terkena tembakan penembak jitu, jendela lobi tidak lebih dari pecahan kaca yang menjuntai atau ruang terbuka yang ditutupi terpal. Hampir setiap jendela di bangunan itu telah rusak akibat tembakan.

Sarajevo's Holiday Inn: Eventful past of historic hotel - BBC News

 

Dari kiri ke kanan: Hollyday INN, Sarajevo.

Namun demikian, pada Juli 1992, Holiday Inn telah muncul sebagai pusat komunikasi penting bagi jurnalis asing dan staf lokal – penerjemah, pemecah masalah, pengemudi – yang dipekerjakan oleh mereka.

Sementara kehidupan di sana tidak, secara tegas, kehidupan yang nyaman, para tamu tidak menderita kekurangan sehari-hari yang dialami oleh warga Sarajevo. Hotel ini memiliki tempat parkir bawah tanah di mana kendaraan dapat disimpan dengan aman, dan menyediakan makanan serta pasokan air dan listrik yang relatif stabil.

Inilah yang membuatnya, bagaimanapun, sangat mahal dan tidak dapat diakses oleh pekerja atau jurnalis lepas, yang cenderung tinggal di akomodasi pribadi yang lebih murah.

'Struktur beton abu-abu': 

Gedung TV Sarajevo Seperti Holiday Inn, juga merupakan bagian penting dari infrastruktur yang digunakan oleh korps pers asing. Fasilitas ini tersedia meskipun ada beberapa peralatan komunikasi di dalam hotel. Dan dari stasiun TV-lah sebagian besar laporan wartawan asing diajukan atau dikirimkan.

Gedung ini dibangun pada tahun 1970-an tetapi diperpanjang sebelum Olimpiade Musim Dingin 1984. Dengan struktur beton abu-abu yang besar gedung ini termasuk yang paling tidak estetis, meskipun salah satu bangunan yang paling kokoh di kota Sarajevo.

Sepanjang bulan April dan Mei 1992, gedung ini adalah rumah utama bagi Radio Televisi Bosnia dan Herzegovina (RTV-BiH). Tetapi setelah EBU mengevakuasi markas mereka – dan meninggalkan peralatan mereka – di Hotel Ilidža pada Mei 1992, “tim operasi khusus” EBU kecil kembali ke Sarajevo pada bulan Juni dan mendirikan “titik umpan” baru bagi koneski satelit di stasiun TV-nya.

Ini menjadi bagian penting dari infrastruktur jurnalistik, di mana kru TV, jurnalis radio, dan jurnalis cetak semuanya akan mengirim rekaman mereka melalui satelit atau mendikte laporan menggunakan telepon satelit.

The siege of Sarajevo - archive, 1993 | Bosnia-Herzegovina | The Guardian

Keterangan foto: Kepanikan warga Sarajevo [Courtesy of Paul Lowe] 

Gedung stasiun TV dianggap sebagai salah satu bangunan paling aman di kota Sarajevo. Konstruksinya yang kokoh mengisyarakan bahwa bangunan itu dapat menahan serangan penembakan dan mortir yang biasa dialaminya. Dan itu terbukti, selama pengepungan, bagian yang sangat penting dari infrastruktur pelaporan ini, yang tanpanya gambar-gambar televisi tentang pengepungan Sarajevo dan privasi warga dapat disebarluaskan ke khalayak internasional.

Serangan terburuk di stasiun TV terjadi pada pagi hari tanggal 28 Juni 1995. Saat itu sebuah ledakan besar, yang disebabkan oleh "bom udara"  yang ditembakkan dari Ilidža melanda gedung tersebut. Imbasnya, serangan bom ini menewaskan satu orang dan melukai puluhan penduduk lokal dan asing yang bekerja di gedung itu.

Selain tempat itu, banyak kantor yang digunakan oleh agensi media asing rusak parah, termasuk ruang penyuntingan dan feed point milik stasiuan televisi EBU. Luar biasanya, meski diserang peralatan mereka masih berfungsi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement