Ahad 20 Jun 2021 23:00 WIB

Petani Ikuti Pelatihan dan Pengembangan Produk Teh Krisan

Bisnis bunga krisan potong mengalami penurunan secara drastis pada masa awal pandemi

Petani memanen bunga krisan untuk dikirim ke Bali dan Surabaya di Sidomulyo, Batu, Jawa Timur, Senin (28/12/2020). Belum pulihnya pasar bunga Krisan akibat pandemi membuat petani bunga setempat hanya berani menanam 6.000 bibit dari biasanya 12.000 bibit atau 50 persen untuk menghindari kerugian.
Foto:

Dosen dari Sekolah Vokasi IPB University itu menjelaskan sebelumnya Rachmat Purnama Farm dan kelompok tani binaannya itu telah melakukan pengolahan teh krisan dalam bentuk alami, meski permintaan masih sedikit.Untuk meningkatkan permintaan, Anita bersama timnya membantu pengembangan produk agar sesuai dengan selera konsumen dan juga dilakukan dengan menerapkan strategi pemasaran.

Strategi pemasaran yang dapat dilakukan Rachmat Purnama Farm adalah produk harus memenuhi standar. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk memenuhi standar itu, antara lain pengolahan sesuai kemasan pangan dan mempertahankan manfaat teh krisan bagi kesehatan dengan bentuk rasa dan aroma yang sesuai dengan keinginan konsumen.

Selain itu, menurut Anita, desain dan warna kemasan harus menarik dengan ukuran yang sesuai."Merk dan logo juga harus menarik dan sesuai target pasar. Kemasan juga harus mencantumkan label yang berisi komposisi, tanggal produksi dan expired, isi, serta nama perusahaan," ujarAnita.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement