Senin 21 Jun 2021 18:03 WIB

Nasib Pemandu Haji Indonesia di Saudi Dalam Ketidakpastian

Nasib Pemandu Haji Indonesia di Saudi dalam Ketidakpastian di Tengah Pandemi

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Subarkah
Petugas haji melakukan pengecekan kembali Living Cost yang dibagikan kepada calon Jamaah Haji di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta..
Foto: Chanel News Asia
Suasana shalat subuh di Masjidil Haram di masa pandemi.

Menatap masa depan yang meredup

Masa depan yang tampak redup juga dirasakan oleh TKI lainnya di Saudi, Basuni Hasan. Pria yang tinggal di Jeddah ini biasa menemani para menteri dan pejabat lainnya dari Indonesia untuk berhaji. 

Basuni telah bekerja sebagai pemandu haji di Arab Saudi sejak 1993. Kini, ia terpaksa berpindah pekerjaan. 

"Selama lockdown, saya tidak punya penghasilan sama sekali selama sekitar enam bulan," kata Basuni.

(ni) Hajj Indonesia 01Seperti Kurdi, ia harus meminta keluarganya di Madura, Jawa Timur untuk mengirimkan uang dari tabungannya untuk bertahan hidup.

"Karena saya punya keluarga, saya punya sembilan anak. Ada yang di Madura, ada yang di Arab Saudi. Itulah masalahnya. Selalu ada seseorang yang memberi saya makanan, nasi, untuk dimakan. Tetapi saya tidak bisa mengirim apapun ke keluarga saya. Saya bahkan dibantu oleh orang Arab," ujarnya.

Sebelum pandemi, jutaan Muslim dari seluruh dunia membanjiri Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Namun pada 2020, pandemi global Covid-19 telah mengubah situasi dan penyelenggaraan haji. Pemerintah Saudi terpaksa memangkas jumlah jamaah haji 2020 menjadi hanya 1000 dalam rangka mengekang penyebaran virus corona.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement