IHRAM.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya menggerakkan warga bergotong royong menanggulangi penularan Covid-19 melalui gerakan "Sesarengan Jogo Sleman".
"Kenaikan angka penularan Covid-19 ini terjadi diduga karena masih marak berbagai aktivitas kegiatan di masyarakat. Melalui Gerakan 'Sesarengan Jogo Sleman' kami mengimbau masyarakat Sleman berada di rumah saja selama satu minggu," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Senin (28/6).
Ia mengemukakan peningkatan aktivitas warga dan penurunan ketaatan warga dalam menjalankan protokol kesehatan berkontribusi pada peningkatan signifikan penularan virus corona di Sleman. Oleh karena itu, pemerintah kabupaten mengimbau warga sementara mengurangi kegiatan di luar rumah guna menekan risiko penularan Covid-19.
"Jika ada keperluan yang sangat mendesak dan harus keluar agar masyarakat tetap memakai prokes dengan ketat. Disiplin pakai masker, disiplin menjaga jarak, dan disiplin mencuci tangan," kata Kustini.
Ia meminta para camat, lurah, tokoh masyarakat, anggota Karang Taruna, hingga kader PKKmendukung sosialisasi gerakan "Sesarengan Jogo Sleman". "Dengan kepemimpinan yang tepat dan gerakan gotong royong ini diharapkan penyebaran virus Covid-19 bisa dihentikan," katanya.
Dalam upaya menekan risiko penularan Covid-19, Pemerintah Kabupaten Sleman juga membatasi kegiatan di lingkungan perkantoran hingga 30 Juli 2021. "Aktivitas seperti rapat, seminar, sosialisasi,bimtek, diklat, dan sejenisnya agar dilaksanakan secara daring. Pelayanan umum juga agar dioptimalkan secara online (daring) dan jam pelayanan dibatasi," katanya.