Senin 28 Jun 2021 20:30 WIB

Kisah Guru Ngaji di Purwodadi

Mulanya hanya satu-dua orang saja yang mengaji, kini ada 14 santri.

Berjualan, jasa cuci-setrika hingga mengajar ngaji pun terpaksa ia liburkan. Dirinya tak pernah sekalipun mengeluh atas ujian yang bertutur-turut menimpanya. Ia menganggap bahwa ini adalah ujian kenaikan kelas yang mana jika ia lulus dalam ujian ini maka ia yakin derajatnya dan derajat keluarganya naik di mata-Nya. 

“Allhamdulilah mba, insyaAllah saya ikhlas menjalani ini semua, Gusti Allah sampun ngatur, saya tinggal menjalani saja, jadi saya tidak pernah berpikir yang macam-macam. Saya percaya dengan ketentuan dan rencana-Nya,” tutur ibu Tutik.

Kegigihan dan semangat pantang menyerah Bu Tutik dalam menjalani hidup membuat PPPA Daarul Qur'an Semarang merasa terpanggil untuk memberi dukungan berupa biaya pengobatan. 

 

"Semoga dengan bantuan ini, beliau bisa segera sehat kembali serta bisa menebar manfaat lagi untuk keluarga juga para santri mengajinya. Aamiin," ujar Kepala Cabang PPPA Daarul Qur'an Semarang, Muhammad Nur Fauzan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement