IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Seorang anak perempuan tidak boleh menikah dengan pria sesuka hatinya. Untuk itu seorang wanita jangan menikah tanpa restu kedua orang tuanya.
Hal tersebut sesui hadis sahih di sebutkan bahwa : "Ridha Allah berada setelah ridha orang tua."
Artinya, kata KH.Zulkifli Ahmad Jundim Lc, pengasuh Ponpes Tahfizul Qur'an Barokah Madinah Al-Mianagkabawi, ridha orang tua itu di atas ridha Allah.
"Inilah sebabnya seorang perempuan tidak boleh menikah sesuka hatinya tanpa persetujuan ke dua orang tuanya," kata KH Zulkifli saat menyampaikan tausiyahnya, Kamis (24/6).
KH Zulkifli mekastikan, jika dipaksakan, akan banyak masalah halangan dan rintangan. Namun, setelah seorang perempuan menikah maka terbalik yang harus dikejar adalah ridho suami.
"Ridho suami justru berada di atas ridha orang tua," katanya.
Bahkan Allah baru akan ridha kepada seorang perempuan jika suaminya sudah ridha. Maka dari itu kaum perempuan untuk selalu berusa menjaga hati seuminya.
"Hati hatilah wahai kaum perempuan," katanya.
Di sini kata KH Zulkifli Allah hendak menunjukkan maqam suami di atas maqam istri, meski dalam tindakan sosial tiada berbeda antara seorang lelaki dan perempuan. Seorang perempuan yang tidak mendapatkan ridha suami, niscaya tak diterima ibadahnya.
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa seorang perempuan yang tidak mendapatkan ridha suami, ia tidak akan mendapatkan syurga Allah swt. Sebaliknya, perempuan yang selalu mengharapkan ridha suami sama dengan mengharapkan ridha Allah.
"Seorang istri yang paham betul bahwa ridha suami akan mengantarkannya ke syurga Allah, pastilah ia akan selalu berusaha menyejukkan hati suaminya," katanya.
Terlebih lagi, lidah istri adalah sembilu bagi hati suami. Untuk diketahui, malaikat pun akan melaknat istri yang durhaka kepada suami
"Begitu tingginya maqam seorang suami bagi istri. Apabila suami murka, bisa mengakibatkan tertolaknya salat yang dilakukan oleh sang istri," katanya.
Pada kesempatan itu KH Zulkifli mengajak merenungkan hadis berikut ini.
“Ada tiga kelompok yang sholatnya tidak terangkat walau hanya sejengkal di atas kepalanya (tidak diterima oleh Allah).
1. Orang yang mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya.
2.istri yang tidur sementara suaminya sedang marah kepadanya.
3 Dan dua saudara yang saling mendiamkan (memutuskan hubungan silaturahmi).” (HR. Ibnu Majah).
"Dengan demikian, penting sekali mendapatkan ridh suami sebelum seorang istri memejamkan matanya," katanya.
Tidurnya seorang istri sebelum meminta ridho suami, tidak akan jadi ibadah, meskipun ia sudah membaca doa sebelum tidur
“Tidak halal bagi seorang istri untuk berpuasa (sunnah), sedangkan suaminya ada, kecuali dengan seizinnya.
Dan tidak halal memberi izin (kepada orang lain untuk masuk) ke rumahnya kecuali dengan seizin suaminya.” (HR. Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026).
Rasulullah pernah bersabda:
لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ لَأَمَرْتُ المَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Seandainya aku boleh menyuruh seseorang sujud kepada orang lain, maka aku akan menyuruh seorang wanita sujud kepada suaminya.” (Hadits shahih riwayat At-Tirmidzi,
“Orang yang tidak tahu berterima kasih kepada manusia, berarti dia tidak bersyukur kepada Allah”